Hmm... kemarin pas lagi dines di klinik, n lagi sibuk-sibuknya, fu dapes sms dari my Lovely Suhu.... gini bunyinya :
"Bertemu dengan pasangan muda yang baru menikah. Si akhwat datang dari keluarga kaya, dan si ikhwan sebaliknya. Mereka akhirnya memilih hidup berdua, ngontrak! Ikhwan gak mau bergantung hidup sama ortu si akhwat. Ingin berdikari! Suatu hari si akhwat menangis, karena harus hidup di rumah kontrakan 2 x 2!!! Si ikhwan bilang ke istrinya, '...jika air matamu itu keluar terus dan menyebabkan bengkak di mata karena mengais ridho dan ampunan ALLAH, sya Ridho akan hal itu. Tapi jika kamu menangis karena kita tinggal di rumah kontrakan seperti ini, berarti saya gagal mendidik kamu untuk besar hati menerima takdir ALLAH!' ...LUAR BIASA!!!"
Ah, ya,,, itulah mengapa yang namanya pernikahan itu adalah "saling melengkapi", tidak hanya dalam kesenangan dan kelebihan, namun juga kekurangan dan kesedihan, juga terus menerus belajar kesabaran dan keikhlasan.
Hmm...setiap orang itu berbeda. karakter terbentuk dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari dirinya sendiri, asuhan keluarga, dan juga lingkungan. Alhamdulillah fu terlahir dari keluarga yang sederhana. Mama yang selalu mengajarkan fu mengenai kebersahajaan, keprihatinan, kesabaran dan keikhlasan. Semua harus dijalani dengan senyuman, untuk ALLAH... hanya untuk ALLAH.. itulah kunci semuanya. Mama dan papa adalah role model paling nyata yang pernah fu lihat. Tentang kesederhanaan mereka, tentang cinta mereka, tentang setiap lekuk senyum yang tergaris di wajah mereka. Semuanya penuh keikhlasan karena ALLAH.... Itulah mengapa anaknya ini juga merasa lebih baik disebut "kampungan" daripada harus mengekor kejahiliyahan.
ALLAH itu Maha Adil, memberikan semuanya secara pas, sesuai kebutuhannya... jadi fu selalu percaya bahwa setiap kekurangan dalam diri ini bukan untuk diratapi, namun untuk diambil hikmahnya, kemudian dijadikan kekuatan untuk berkarya pada Illahi...
Maukah kau berjalan bersama denganku?
0 komentar:
Posting Komentar