Originally created by Fu
Cinta kini berimagologi. Pada klinik juga kosmetik. Suntik hidung, dagu hingga dada. Menipiskan bibir juga menghilangkan kerut tua. Memutihkan kulit hingga melukis tato di tubuhnya. Merubah yang ini, merubah yang itu. Meski menyakiti raga. Tak pernah ada puasnya.
Cinta kini berimagologi. Pada salon hingga butik. Mengarah model domestik hingga manca Negara. Mewarnai dan memangkas rambut sebagai mahkota. Mengenakan pakaian untuk sengitnya lomba. Meniru yang ini, meniru yang itu. Meski melelah jiwa. Tak pernah ada puasnya.
Cantik kini tak lagi karena cinta, sebab cinta kini karena cantik. Yang menggantung kosmetik hingga butik.
Cinta kini tak lagi cantik, sebab cantik kini tak lagi karena cinta. Yang terbungkus manipulasi jua imagologi.
dan cintaku bukanlah imagologi, karena ku tak mau cintaku teramputasi
tak kusanggup berimagologi cinta, melainkan sekadar telanjang kata
: untukmu yang memesona
Juni, 2011
*another side...
Cinta kini berimagologi. Pada klinik juga kosmetik. Suntik hidung, dagu hingga dada. Menipiskan bibir juga menghilangkan kerut tua. Memutihkan kulit hingga melukis tato di tubuhnya. Merubah yang ini, merubah yang itu. Meski menyakiti raga. Tak pernah ada puasnya.
Cinta kini berimagologi. Pada salon hingga butik. Mengarah model domestik hingga manca Negara. Mewarnai dan memangkas rambut sebagai mahkota. Mengenakan pakaian untuk sengitnya lomba. Meniru yang ini, meniru yang itu. Meski melelah jiwa. Tak pernah ada puasnya.
Cantik kini tak lagi karena cinta, sebab cinta kini karena cantik. Yang menggantung kosmetik hingga butik.
Cinta kini tak lagi cantik, sebab cantik kini tak lagi karena cinta. Yang terbungkus manipulasi jua imagologi.
dan cintaku bukanlah imagologi, karena ku tak mau cintaku teramputasi
tak kusanggup berimagologi cinta, melainkan sekadar telanjang kata
: untukmu yang memesona
Juni, 2011
*another side...
0 komentar:
Posting Komentar