Originally created by Fu
Tak perlu waktu lama bagi Tuhan menjawab segala yang berjejal pada atap tanya yang mengakar bahkan menjadi belukar. Seperti ragu yang mengukur palung logika dan hati sekaligus, mematangkan yang tak terjamah pada jurang tanah tak terbungkus. Mengaduh, menyeringai, meneriak atau menumpah sedu sedan. Menghujung penyesalan.
Tak perlu banyak tanya untuk Tuhan mengganti segala yang bertumpuk pada jendela kudeta yang meriak bahkan menjadi arak. Seperti debar yang menguji curamnya akal dan perasaan bersamaan, menggores yang tak terkira pada ruam berdampingan. Menganga, menyungging, menggetar atau membuncah keharuan. Menghujung kesyukuran.
Tak perlu lagi menerka seberapa lama Tuhan menjawab doa, atas harap ataupun tanya. Tak perlu lagi mendebat seberapa pantas Tuhan mengabul doa, atas lelah ataupun luka.
Karena doa, untuk yang rela
Majalengka, Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar