Originally created By Fu
“Perencanaan itu tak boleh hanya
disimpan dalam pikiran, ia mesti diimbangi dengan penulisan serta keefisienan
aksi dalam melakukan” –Fu
Pekan kemarin, saat sedang
sibuk-sibuknya saya dan suami pindah ke kontrakan kecil kami, tentu
mengharuskan kami membeli perlengkapan untuk memenuhi kebutuhan di rumah
tersebut. Untungnya, saya dan suami adalah tipe yang sama-sama sederhana, tak
suka bermewah-mewahan. Maka dari itu rumah kontrakan yang kami pilih pun
cukup mungil. Ya, setidaknya bersih, sehat, dan nyaman untuk kami tempati
berdua, dan kelak bertiga dengan buah hati kami. Well, tenryata merasakan juga
bahwa pindahan rumah itu tidak sesimpel yang diperkirakan, padahal kami sudah
merancangnya begitu sederhana. Alhamdulillah nya beberapa barang memang telah
tersedia, pemberian dari orang tua dan kado teman-teman kami saat menikah.
Yang agak ribet itu saat harus
ambil barang-barang di rumah saya yang ada di Majalengka, karena cukup banyak
sekali barang bawaannya. Ada tempat tidur, lemari, dan banyak peralatan yang
dibekali mama papa saya, mereka bilang itu sebagai pemberian mereka untuk bekal
saya membangun rumah tangga di rumah kecil kami berdua. Hamdallah waktu
pindahan itu Allah permudah karena banyak yang bantu buat ambil barang dan
atur-atur rumah.
Well, padahal kerasanya
barang-barang yang kami bawa sudah cukup banyak. Perlengkapan dapur perasaan
sih sudah ada semua, ya meskipun jumlahnya gak banyak bangeeeedd, tapi lumayan
masih bias dipakai untuk berbagai keperluan rumah. Ternyata masih juga banyak
kurang ini dan itu ya. Sampai akhirnya kami putuskan harus belanja keperluan
rumah sendiri. Hamdallah punya suami yang siaga banget buat anter istrinya ke sana kemari. Yabi
canun (panggilan saya pada suami) tak pernah melewatkan moment-moment untuk
mengantar istrinya yang sedang hamil memasuki 6 bulan ini :D
Saat akan berbelanja, saya terlebih
dahulu me-list barang-barang yang akan dibeli. Karena kondisi yang tidak
memungkinkan untuk berseliweran di pasar, kami memutuskan untuk membeli di
TOSERBA yang harganya justru jauh lebih murah disbanding pasar, yaitu B**MA
(Bisa nebak? :D). Toserba ini jadi langganan kami berdua, habisnya segala macam
barang ada di sana, dengan harga juga yang beragam bahkan cenderung murah
meriah. Nah, saat me-list harus juga dipisahkan mana yang PRIORITAS Utama, mana
yang bias jadi cadangan, karena itu akan menentukan cukup atau tidaknya budget
kita nanti. Untuk mengefisienkan total belanjaan, yabi Canun punya ide untuk
membawa kalkulator. Jadi, saya yang ambil barang-barang yang di list, lalu
beliau menjumlahkan harga setiap barang ke kalkulator. Hahaha, aneh memang,
sepasang suami istri yang UNIK, sampe saat belanja banyak sekali yang melihat
tindakan aneh kami itu. :D
Saat belanja, sebaiknya pilih
kualitas barang yang baik, dengan harga yang murah. So, haurs pintar-pintar
pilih merk dan jenis barang yang akan dibeli. Tidak semua yang harganya murah
itu tak berkualitas, dan tak semua yang harganya mahal kualitasnya bagus
banget. Jadi, harus pintar-pintar menentukan PRIORITAS barang. Saat membeli
barang, fokus pada VALUE dari barangnya ya, karena kalo kita fokus pada Value
insyaAllah akan mendapat harga yang pas! ;) Enaknya berbelanja di toserba itu
selain hampir segala jenis barang ada, harganya juga sudah fix jadi tak perlu
takut ketipu dan disibukkan dengan tawar menawar harga, yang biasanya cukup
membuat lamanya transaksi jual beli :D
Ajaib lho, saat berbelanja dengan
cara di LIST dulu dan sambil bawa kalkulator. Meskipun kadang ada yg lupa-lupa
kecatet, atau tiba-tiba keteken angka nol shingga total sebelumnya terhapus :)))),
tapi total belanjaan seluruhnya ternyata tak jauh dari prediksi, dan tak jauh
dari Budget. Bahkan jauh lebih hemat. Asyik deh pokoknya. So, nanti kalau
berbelanja, kompak ya sama suami biar HEMAT EFEKTIF EFISIEN dari segi waktu,
tenaga dan uang, ;) *TRING!
Semoga bermanfaat ya teman-teman
;)
0 komentar:
Posting Komentar