Originally created by Fu
Sudah aku lakukan berulang-ulang namun tak pernah berhasil jua. Mencoba memutus simpul yang semakin hari begitu erat kau ikat. Aku meragu, tak pernah tahu tiang mana yang akan menjadi pengait tali yang telah terlampau panjang dirangkai. Tali yang sama sekali tak pernah kita mengerti, namun baunya seperti telah sama-sama kita kenal; dari sebuah masa yang sepertinya pernah kita lalui bersama. Harumnya saling mewangi, busuknya saling menutupi.
Sudah aku buraikan berkali-kali namun selalu tersusun lagi. Menghabiskan seluruh air muka yang selalu kita renungkan bersama. Tak jua menepikan tanya karena selalu mengakhir dengan senyuman manis, yang begitu mudahnya kau terbitkan di bibirku.
“Bersabarlah, aku menganyammu di sini!”
Kemudian aku, hanya bisa terdiam kembali.
Bandung, 6 Agustus 2011
*di saat menyerah bukanlah sebuah penyelesaian...
Sudah aku lakukan berulang-ulang namun tak pernah berhasil jua. Mencoba memutus simpul yang semakin hari begitu erat kau ikat. Aku meragu, tak pernah tahu tiang mana yang akan menjadi pengait tali yang telah terlampau panjang dirangkai. Tali yang sama sekali tak pernah kita mengerti, namun baunya seperti telah sama-sama kita kenal; dari sebuah masa yang sepertinya pernah kita lalui bersama. Harumnya saling mewangi, busuknya saling menutupi.
Sudah aku buraikan berkali-kali namun selalu tersusun lagi. Menghabiskan seluruh air muka yang selalu kita renungkan bersama. Tak jua menepikan tanya karena selalu mengakhir dengan senyuman manis, yang begitu mudahnya kau terbitkan di bibirku.
“Bersabarlah, aku menganyammu di sini!”
Kemudian aku, hanya bisa terdiam kembali.
Bandung, 6 Agustus 2011
*di saat menyerah bukanlah sebuah penyelesaian...
0 komentar:
Posting Komentar