Originally created by Fu
suatu esok, ada masa di mana setiap sentuh genggam meluruhkan dosa-dosa kita yang menyelaksa; menyepuh setiap bulir air mata yang menjama'ah doa; menggantinya dengan cinta, menyamudera.
suatu esok, ada masa di mana setiap kerling matamu yang memanja meneduhi jiwa; menangkap binar cinta tanpa rentang lama; memuncakkan setiap bahagia, memesona.
suatu esok, ada masa di mana pena kita menari menggoreskan tinta berdua; mengisahkan asma-asma yang memahadaya; merangkum madani akan semesta, mencahaya.
suatu esok, di teriknya kilau mentari, gelitik rinai hujan, pendaran bias pelangi, hingga pejaman gulita; kaki-kaki kita tetap jenaka melangkahi bayang jejaknya, menuju taman surga, selamanya.
: demi suatu esok itu, bersabarlah cinta.
Bandung, 09012012
suatu esok, ada masa di mana setiap sentuh genggam meluruhkan dosa-dosa kita yang menyelaksa; menyepuh setiap bulir air mata yang menjama'ah doa; menggantinya dengan cinta, menyamudera.
suatu esok, ada masa di mana setiap kerling matamu yang memanja meneduhi jiwa; menangkap binar cinta tanpa rentang lama; memuncakkan setiap bahagia, memesona.
suatu esok, ada masa di mana pena kita menari menggoreskan tinta berdua; mengisahkan asma-asma yang memahadaya; merangkum madani akan semesta, mencahaya.
suatu esok, di teriknya kilau mentari, gelitik rinai hujan, pendaran bias pelangi, hingga pejaman gulita; kaki-kaki kita tetap jenaka melangkahi bayang jejaknya, menuju taman surga, selamanya.
: demi suatu esok itu, bersabarlah cinta.
Bandung, 09012012
0 komentar:
Posting Komentar