untukmu;
Duhai engkau kuas bahagia, pemilik lembar-lembar cahaya; yang tak kan pernah jemu menulis makna hidup, yang lah meletup; membersamaiku dengan sabar mengeja, belajar pada lembar cahayamu yang tak sirna.
Duhai engkau kanvas ceria, pemilik senyuman manis menjelaga; yang tak lelah menjemput keindahan pagi, oleh sebaik prasangka dalam hati; menciumiku dengan doa-doa, mengasap di relung jiwa.
Duhai engkau lukisan cinta, pemilik rindu yang merahasia; yang tak segan memeluk hujan dengan senyuman, mengunci air muka kesedihan; membelaiku dengan cinta, meski jarak entah seberapa.
Duhai engkau bidadari tercantik di dunia, pemilik harum dan nikmat surga; yang mensyukuriku melalui maaf-maaf tak menyudah, atas khilaf dan dosaku yang mengejawantah; mencandai pintu dan jendela, hanya tuk melihat aku bahagia.
Duhai engkau ibu; pemilik tangan Tuhan dalam restu,
Bandung, 22 Desember 2011
*smsin ini ke mama pagi2, tapi baru posting ^_^
didekasikan untuk semua ibu dan calon ibu
Duhai engkau kuas bahagia, pemilik lembar-lembar cahaya; yang tak kan pernah jemu menulis makna hidup, yang lah meletup; membersamaiku dengan sabar mengeja, belajar pada lembar cahayamu yang tak sirna.
Duhai engkau kanvas ceria, pemilik senyuman manis menjelaga; yang tak lelah menjemput keindahan pagi, oleh sebaik prasangka dalam hati; menciumiku dengan doa-doa, mengasap di relung jiwa.
Duhai engkau lukisan cinta, pemilik rindu yang merahasia; yang tak segan memeluk hujan dengan senyuman, mengunci air muka kesedihan; membelaiku dengan cinta, meski jarak entah seberapa.
Duhai engkau bidadari tercantik di dunia, pemilik harum dan nikmat surga; yang mensyukuriku melalui maaf-maaf tak menyudah, atas khilaf dan dosaku yang mengejawantah; mencandai pintu dan jendela, hanya tuk melihat aku bahagia.
Duhai engkau ibu; pemilik tangan Tuhan dalam restu,
: "jangan pernah jemu, memenjarakanku dalam cinta dan doamu selalu."
Bandung, 22 Desember 2011
*smsin ini ke mama pagi2, tapi baru posting ^_^
didekasikan untuk semua ibu dan calon ibu
0 komentar:
Posting Komentar