Originally created by Fu
Kamu, berkilau dalam gelap yg menyelimuti hingga ratusan hari.
Sementara aku menikmati mentari dengan sembunyi-sembunyi, sedikit enggan
menjadikannya puisi lagi.
Kamu, berjelaga dalam ruang sempit sesak udara tak berjendela.
Sementara aku menghela banyak udara tanpa makna, tak lagi menjadikannya
diksi yang istimewa.
Kamu, bernyanyi dalam desiran bebunyi yg bernadi. Sementara aku
mengacuhkan nada cinta yang sulit kumengerti, seringkali menyerah untuk
menjadikannya prosa yang memelodi.
Kamu, serumit apapun aku mendefinisikan keberadaanmu yang masih
rahasia, kau tetap yang istimewa, seistimewa ayabimu, ikhsanun kamil
pratama.
Kamu, ah, aku cinta.
Bandung, 25 Sept 2012
Senin, 08 Oktober 2012
Kamu, ah aku cinta!
Diposting oleh Foezi Citra Cuaca Elmart di 22.22
Label: Ce-I-eN-Te-A, Puisi, Romantis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar