Selasa, 06 November 2012

Narasi Pernikahan ; Teruntuk Teh Rayi & Kang Panji

Originally created by Fu

Rekam jejak yang terhampar telah mereka susuri dengan tertatih. Lelah yang melanda, tak mampu menjadikan sepasang hati yang telah terpisah sekian lama menyerah. Mereka percaya, suatu saat akan ada masa dua hati mereka berlabuh di dermaga yang tepat. Mengumpulkan serak-serak rindu yang terurai hampir seperempat abad lamanya. Dengan cara istimewa, dengan jalan yang disukai Tuhan dan Rasul kita.

Hujan telah menjadi saksi mereka menimba asa sekuat tenaga. Perih yang mendera seluruh tubuh, pikiran dan rasa, ternyata tak mampu menggoyahkan yakin dalam diri, bahwa Tuhan Maha Segala. Sesekali mentari hantarkan senyum yang membungkus mereka pada cahaya-cahaya cinta, kemudian membuat dua hati itu tersipu akan segala rencana-Nya. Hujan dan mentari, yang menyisikan pelangi untuk mereka tepat pada masanya.

Garis takdir selalu bersinggungan. Mudah bagi Tuhan, menghantarkan sepucuk rindu di hati yang satu untuk hati yang lain. Mudah bagi Tuhan, menyalakan pendar cinta di hati yang satu pada hati yang lain. Mudah bagi Tuhan, menyelaraskan impian di hati yang satu untuk digapai berjamaah dengan impian di hati lain. Hingga mereka menyadari; bahwa segala persamaan diantara mereka, bisa menjadi sumber energi untuk mencapai langit bersama; dan segala perbedaan diantara mereka, menjadi percikan impian yang akan menghias langit berdua.

Mereka yang telah percaya, bila telah sampai masanya, semesta pun kan turut bahagia menghantarkan sajak dengan sukarela:

duhai dua hati yang mencinta,
rindu telah kau jemput dengan jumput cahaya
dalam derai air mata, sempurna
lukislah langit dengan tangan yang saling bergenggaman

duhai dua hati yang menyatu,
senyum telah kau peroleh dengan kerling embun
dalam sesak yang menahun, mengalun
gapailah langit dengan sujud kalian yang berjamaah

duhai dua hati, selamat
doa tulus terhantar untukmu
sepasang insan Tuhan yang tertakdir bersama;
Feny Renita dan Panji Gugah Baskara.

Barakallahu lakuma wabaraka ‘alaykuma wajama’a bainakuma fii khaiir…

Bandung, November 2012
Foezi Citra Cuaca Elmart

0 komentar: