Senin, 21 Maret 2011

Tentang Taaruf dan Hubungan dengan Ikhwan

Ini share dari salah satu sahabat fu, yang fu sangaaat sayang padanya Insya Allah, meskipun kita gak pernah ketemuuu... >.< Fu tidak sebut nama di sini. Ukh, terima kasih yaaa.... Syukron jiddaan.... ^^,

Tujuan ta’aruf adalah saling mengenal satu sama lain dengan tujuan untuk menikah, namun cara yang dilalui syar’i. Disitulah letak perbedaan ta’aruf dengan pacaran. Ta’aruf harus ditengahi oleh orang ketiga, dan orang ketiga pun hendaknya memang orang orang – orang yang sudah paham, dan sebaiknya juga orang yang sudah menikah. Dalam ta’aruf juga harus ada kejelasan dari kedua belah pihak, bahwa itu hanya ta’aruf, means bisa jadi iya, bisa jadi nggak.

Dengan asumsi bahwa akhwatnya siap menikah, maka bila :

1. Kalau ternyata ikhwannya ingin mencarikan jodoh, maka silakan proses melalui Mrbyah akhwatnya. Kalau Mrbyahnya belum ada, mungkin bisa dicarikan orang yang bisa diwakilkan. Tentunya carilah orang yang sudah paham, sehingga dalam proses nanti bisa membimbing.

2. Kalau ikhwannya yang berniat melamar akhwat tersebut, baiknya ditanyakan apakah hal ini sudah ditanyakan ke Mrb ikhwannya. Dan baiknya juga disampaikan agar ta'aruf itu ditengahi pihak ketiga agar hati lebih terjaga.

Penengah yang paling utama adalah Mrb dan Mrbyah, karena memang Mrb dan Mrbyah punya tanggung jawab untuk mencarikan jodoh terbaik bagi binaannya. Jadi baiknya Mrb ikhwannya dan Mrbyah akhwatnya mulai kontak2an untuk memperjelas langkah selanjutnya.

***

Sedikit tentang proses in general dalam ta’aruf.

1. Komunikasi awal antar Mrb ikhwan dan akhwat atau dari Mrb ke orang penengah.

2. Orang tengah/Murobbi akan menghubungi masing – masing calon, dan memberikan guide tentang proses ta’arufnya seperti apa.

3. Saling kirim “Form Bailtul Muslim” yang biasanya nanti dikasikan. Biasanya setelah itu akan ada tanya jawab mengenai form dulu by email. Tentunya semua komunikasi di tengahi oleh orang ketiga tadi.

Peran orang ketiga ini sangat crucial, bukan hanya sebagai “penjaga” tapi juga pembimbing.

4. Kalau dari form sudah ok, biasanya akan bertemu langsung dengan pendamping masing2 (i.e Mrb) atau orang tengah.

5. Kalau dari pertemuan langsung sudah ok, family visit. Perkenalan dengan keluarga.

6. Kalau dari keluarga sudah ok, then tinggal ditentukan tanggal pernikahan yang sesuai dll.

Gimana? :) sebenarnya prosesnya biasa aja kan ya? Tapi ya itu tadi, dalam ta’aruf sebaiknya semua proses komunikasi diketahui oleh Mrb dan orang tengah, kalau tetap mau sendiri2, buat apa ada orang tengah, apa bedanya dengan orang pacaran. Allahu’alam bishawab.

So, untuk ukhti, silahkan ditanyakan kepada beliau.

Dan terakhir, mungkin sama –sama mulai dari sekarang kita katakan pada diri kita “no male friend or best friend”.. yang ada adalah “saudara laki2”. Seteman – temannya ikhwan, mereka tetap laki – laki, sek-kakak – kakaknya ikhwan, mereka juga tetap laki – laki non muhrim. Kitalah yang harus pandai pandai menjaga diri. Bukan berarti jadi memutus hubungan, tapi kurangi interaksi yang tidak perlu.

Perbanyak teman dengan akhwat. Kalau harus ada interaksi dgn ikhwan, usahakan ada orang ketiga yang menenemani. Bahasa dalam komunikas pun hendaknya dijga, cukup yang penting – penting saja, tidak perlu terlalu banyak ekpresi yang mengundang. Mungkin awalnya terasa aneh, tapi lama kelamaan insyaAllah akan terasa lebih nyaman. Saya pun insyaAllah pernah melalui fase ini, fase di mana menjadi lebih sering tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak jelas arahnya atau kepentingannya, fase di mana lebih memilih mendoakan daripada keseringan tanya kabar, dan yang terpenting kalau komuniakasi bisa lewat facebook atau skype, maka akan dimauskkan orang ketiga. Allahu’alam. :) Sometime mungkin ada yang privacy, tapi jujur aja, biasanya jaraaaaaaaaaaaang sekali, so kalau ada yang privacy banget, jagalah bahasa komunikasi.

Saya sayang Foe. InsyaAllah, Allah-lah sebaik – baik tempat bergantung. Ok ;)

*Fu hanya bisa menangis. Astagfirullah.... T_T Let's take a pray.... Allah, lindungi fu selaluuuuu.... ^^,

Masukan dari seorang Ukhti

Sekedar tadzkirah, coba buka QS.Al-a'raaf: 179. di sana dituliskan tentang pentingnya mata telinga dan hatii.
*) Jagalah mata dan telinga karena keduanya akan direct mempengaruhi hati apa yang kita lihat, kita tonton, kita baca...
lagu apa yang kita dengar, suara siapa, dsb akan sangat mempengaruhi.
Ibaratnya bagaimana mau menjaga hati kalau tontonannya sudah bertema cinta dan lagupun lagu cinta. Ditambah, bacaan, juga bacaan cinta.
Awalny mungkin sulit.. cobalah perlah - lahan dan istiqamahlah :) Allah yang akan tolong, insyaAllah.


*) waktu luang kita
untuk apa dipergunakan, ushaakan jangan sampai ada waktu yang kosong
karena disitulah syaitan akan masuk dengan mudah mengalihkan kita ke hal duniawi

*) Tilawah kita Kesibukan dan rutinaitas kita pun bisa menggerogoti iman. So, sempatkan tilawah meski hanya beberapa ayat di waktu senggang. Buat targetan sehari mau berapa. Karena sungguh Allah sudah menjadikan Qur'an juga untuk meneguhkan hati orang beriman.

Intinya, hati kita hanya ada satu, kalau tidak diisi oleh Allah maka iblis dengan sigap akan mengisinya. Na'udzubillahimindzalik.

Hamasah Ukh! :)

*Sometimes, I Loose my self.... T_T

Kampus Bidan - Profesi Bidan - Bidan Day FK UI

O iya, lupaa.... fu belum cerita yaa kalau tanggal 9 Maret kemarin, fu ikutan seminar yang diadain almamater tercinta, alias Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung (yang kata ICM alias Ikatan Bidan Internasional, paling bagus se-Indonesia, Beuuuuuh gayanyaaaa... PLAK!)

Pas tanggal 8 Maret nya fu temu penulis buku saku dulu, kita bincang-bincang berbagai hal. Ceileeee... ya apalagi kalau bukan mengenai project bikin buku itu. Waahh.. jadi semangat beuuuuddd, apalgi ternyata naskah kita disambut baik dan amat dinanti penerbit, huhu, senangnyaa.... Nah, sesudah itu, fu udah janjian sama Fitria, adiktingkat fu yang udah berbaik hati mau menampung di asrama. Hoho.... fu jadi penyelusup gituuu, PLAK! Kangeeeeen banget tuh ma asrama tercinta yang udah 3 tahun jadi tempat fu berlindung di kota Bandung (geuleuh ih bahasana, PLAK!!!) Tapi aslinya fu mah seneeeeng da bisa ngerasain suasana asrama. Hmmm.... banyak banget yang berbeda di suasana kampus terutama. Gilaaa donk, sekarang fasilitasnya Unyuuuu banget, te-o-pe. Ada lapang tenis, basket, voli, bahkan mpe ada tempat fitneeees, Huwwwooo... itu yang gak ada banget pas fu kuliah. Inget banget da pas fu jadi ketua HIMA dulu,  angkatan fu yang ngaju-ngajuin dan mencoba menuntut pengadaan fasilitas itu, bikin proposal, merancang anggaran dana, namun tak dikabul juga, dan hasilnya baru terrealisasi tepat saat fu keluar kuliaaah... Hohooo...

Btw, ada yang tetep sama kok di asrama. Yaitu suasana berantakannya kamar anak-anak asrama. Keknya emang turun temurun kali yaaa... Itu tuh ngangenin bangeeet da, apalagi kalau udah banyak tugas teu puguh, semua barang berceceran dimana-mana, PABALATAK... heu.... Dan satu hal lagi yaitu GAK ADA AER. Gilaaa dooonnnkk, fu merasakan kembali mandi di aula kampus, soalnya di kamar mandi kamar, di mushola dan tempat penampungan aer gaka da semuaaa... Hwaaa... asa jadi anak asrma lagiiih, Heuuu... Tapi ndak apa-apa laaah, kan jadi nostalgiaaa, huhu...

Pas mau seminar, fu berangkat bareng anak-anak asrama. Nyarter angkot bareng-bareng. Jadi inget lagi waktu dulu, kalau kemana-mana pasti rombongan nyarter angkot, apalagi kalau acara-acara dan kegiatan semacem NGAMPUS banget gini, pasti rombongaan hheu...

Seminarnya bagus si yaa, meski sempet kecewa soalnya Ketua PP IBI nya digantikan. Hikss.... pengen beud ketemu sama Bu Harnikoesno, secara waktu pas semnas ISMAKES juga nyatanya beliau diwakilkan juga dan berhalangan hadir.. Huhu... >.< Nah, intinya di seminar itu menjawab segala isu mengenai uji kompetensi, yang bisa disimpulkan bahwa itu masih hanyalah “MENYONGSONG” meski anehnya si UU dan permenkesnya udah keluar tahun 2010 kemaren. Aneh yaaa??? Fu serius banget ngikutin seminar, masalahnya kek merasa turut prihatin pada profesi ini. Ya eyalah... sekarang ini fu udah jadi bidan, bagaimanapun harus ikut memikirkan kelangsungan eni PROFESI. Hmmm... asyik juga, jadi bersemangat buat sekolah lagi terusin S1 bahkan S2, yang BIDAN banget. Secara sekarang eni banyaknya ngambil D4, Kesmas atau yang lain. Nah, ternyata nanti mah mau ad aperaturan baru, bahkan yang ngajar juga harus BIDAN banget, alias llusan S1 Bidan. Sooo... prospek ke depannya baguuus, harus bisa sekolah lagi, biar nanti bermanfaat buat kemajuan bangsa (Ceileeee... bahasana, PLAK!) Katanya bidan juga gak boleh kalah sama profesi lain, meskipun cewek semua tapi jug harus bisa majuuuu... meskipun sering Labil, tapi tetep harus ada perubahan.

Heran sebenarnya sama sistem pendidikan bidan yang beda-beda. Secara yah di LN itu yang namanya bidan bergelar B. Mid alias S1 Bidan itu cuma tiga tahun lhooo sekolahnya. Lha, Indonesia? 3 tahun itu cuma bergelar Am.Keb, dan bila meneruskan S1 yang sekarang ini sudah dibuka di UNAIR, UNIBRAW, UNAN, dan (lupa satu lagi), harus mengenyam kuliah selama 2,5 tahun lagi. Hwaaaa... udah kek kedokteran ajah yaaa? Aneh yaa... Padahal yang fu tahu kek di Belanda, Aussie, New Zealand ajah, pendidikan bidan itu yg sekarang cuma 3 tahun, itu dari SMA lhoo, langsung S1, dan nerusin S2 lagi Cuma 2 tahun. Nah, karena ketidaksamaan ini, makanya kemajuan profesi kebidanan Indonesia itu sangat suliiiiiiiittt... apalgi kalau udah nyari-nyari tentang sholarship, pasti susaaah beeeuuud, soalnya latar belakang sistem pendidikan yang cukup berbeda JAUH, jangankan scholarship, fellowship ajah susah beeeuuuddd dicarinya, karena pasti ajah kriterianya teh aada yang gak pas. Hmm... emang sih yaa, profesi kebidanan di Indonesia khususnya itu sedang berkembang, masih bangkit, masih mencoba berdiri lagi, setelah 10 tahun sempat vakum gara-gara membludaknya lulusan, tapi TIDAK MENURUNKAN AKI DAN AKB. Gak kaya NZ yang AKI nya NOL dong, NOL BESAR. Dan AKB nya Cuma 4 pertahun. Hwaaa... itu sangat jauh berbeda dengan Indonesia, yang masih tinggi di angkat 228 per seribu kelahiran. (bener gak yaaah? Lupaa sayah! PLAK!!)

Ini sebenarnya tantangan bagi para bidan di Indonesia yang masih muda-muda, para generasi mudanya buat terus berkembang dan berkembang lagi. Harus bekerja sama bahu membahu, tnapa lupa berkolaborasi dengan profesi lainnya. Hmmm... (beuuurat yaaah?? Hehe...)

O iya, herannya, ditenga menjamurnya sekolah kebidanan, dan yang pengen jadi bidan (gak kek fu sebelumnya) di Indonesia, katanya justru pemerintah Belanda mah kesulitan buat nyari yang mau jadi BIDAN. Katanya orang-orang sana udah pada gak tertarik, bahkan Bidan tuh sangat diperlukan di sana. Hmm... miris yaaa, gak kek Indonesi yang justru maaf-maaf saja ya seenaknya merealisasikan didirikannya sekolah-sekolah bidan baru yang GAK SESUAI STANDAR banget, bahkan menghasilkan lulusan yang bahkan katanya ada YANG GAK PERNAH NOLONG PERSALINAN sama sekali selama kuliah. Lha, terus ngapain ajah tuh, Buuuuu???

Makanya, seminar kemarin aselinya bikin fu semangat dan membuka lebar-lebar mata untuk liat kondisi saat ini. Ayooo kamu harus bisa sekolah lagi fuuu!!! Di Indonesia atau luar negeri (huuu maunyaaaa itu maaah, Amin... ^^,) Sebenernya gak aneh sih bahwa di seminar kemarin dipenuhi lautan para cewek-cewek, yaeyaaalaaaaahh secara bidan dan mahasiswa bidan semua. Yang di Indonesia gak ada bidan COWOK, Hhaaa....

Seneng ketemu banyak dosen dan beberapa temen fu juga. Ada yang pangling katanya fu “langsingan”.Hohohoho.. sambil tersipu maluuuu.... >.< Nah, pas ketemu T’Ulek yang sekrang dapet kerja di salah satu RB di Jakarta, katanya ada seminar and workshop gitu yang diadain FKUI. Hwaaa.... langsunglah fu berbinar-binar. Secara fu ini penggila seminar dan paling hobi ngumpulin berbagai sertifikat. PLAK! Aseeelinya, fu paling suka da hadir di seminar, meski fu jarang nanya, tapi ilmunya itu lhooo... ^^, Nah, katanya acaranya bertajuk “BIDAN DAY”. Waaahhh.. dari judul ajah udah BIDAN BANGET. And jarang juga yaaa ada fakultas kedokteran yang ngadain acara yang pesertanya fokus pada satu profesi kesehatan aja, biasanya kan global. Secara univ yang ada di Bdg ajah mana ada yg bkin acara Bidan banget kalau gak sekolah kebidanan sndiri. >.<

Pas fu cba liat di fb terus meng-add nya, fu benar-benar langsung tertarik dan BERMINAT sekaliiiiii pada acara seminar dan workshop itu. Pokoknya harus bisa ngeluangin waktu tanggal 14-15 Mei buat pergi ke Jakarta. Insya Allah fu usahakan pas awal bulan April ndaptar ke sana. Karena dua hari, kek nya fu nginep di sana, meski masih belum pasti juga sih mau nginep dimana. Tapi T’Ulek udah berbaik hati akan menampung katanya kalau fu emang mau ikut itu seminar, dan juga ada saudara fu juga kok di daerah sana, katanya kalau dari rumahnya ke daerah Salemba itu Cuma 45 menit. Heuheu...

Segitu ajaaa kalii yaaa... Nani fu cerita lagi deeh.... ^^,



Surat Untuk Yabi -2-

Originally created by Fu

Sebuah surat terperangkap (lagi!)


Assalamu’alaykum wr wb

Yabi, bagaimana kabarmu? Aku hanya selalu berharap kau berada dalam keadaan yang baik, melalui beberapa tangkup doa yang selalu kuhantar untukmu. Agar Allah senantiasa menjagamu, melancarkan segala urusanmu, juga memberkahi setiap jejak langkahmu.

Yabi, sudah lama rasanya kita tak bertutur bersama meski hanya sekadar berdebat jumlah bintang di langit malam ini. Atau juga menerka-nerka bentuk rembulan mulai dari sabit hingga purnama lagi. Atau juga menikmati sajian langit malam dengan diam tanpa komentar sama sekali. Tapi tahukah kamu bahwa dari situlah kita sama-sama menyelam, memaknai yang kau suka dan tak dapat  aku rekam, merasai yang kusuka dan tak dapat kau tilam. “Aku suka, karena kau suka.” katamu pelan.

Yabi, aku lebih memilih untuk amnesia sejenak bila mencoba mengingat bagaimana aku mengenalmu. Seperti yang aku adukan padamu di suatu malam, bahwa aku masih saja belum mengerti bagaimana aturan perkenalan lelaki dan perempuan dalam Islam. Dimana aku tengah kebingungan diantara berbagai jawaban dan petuah, bahwa itu fitrah, bahwa itu lumrah, bahwa itu absah, dan berpura-pura tidak tahu bahwa itu cara jahiliyah. Tidakkah aku terlalu berlebihan bila nyatanya penjagaan pandangan, hati dan lisan telah tergantikan, oleh pesan mengudara yang sekenanya dikirim dengan alasan kekaguman. Tidakkah aku terlalu idealis bila nyatanya fakta itu datang dari mereka yang mengaku aktivis, yang berkoar teori toleransi logis, namun mengkonsumsi pil kewajaran overdosis. “Mari bersujud, karena hanya Allah lah yang mengetahui seberapa munafik hati kita.” katamu menitikkan air mata.

Yabi, aku tak pernah menyesal telah bertemu denganmu, melainkan berucap syukur bahwa Allah telah memberikanmu untukku. Seperti yang telah aku tuturkan, bahwa untuk meyakinkan keputusan padamu perlu kejernihan hati dan keluasan pikiran, juga tak hingga istigfar pada niat dalam ketulusan. Dimana aku harus menjelaskan pada bunda bahwa yang berjanggut tipis bukan berarti fanatik atau bahkan teroris, yang bercelana bahan bukan berarti tak punya celana jeans melainkan sebuah kesederhanaan. Tidakkah aku terlalu aneh bila nyatanya yang tampak sempurna tak aku toleh. Karena yang tampan berbalut kebanggaan hanya akan mencintaiku diwaktu muda, yang kaya berbalut kesombongan hanya akan menganggapku sebagai beban nafkah saja. Tidakkah aku terlalu fanatik bila nyatanya yang tampak baik tak aku lirik. Karena yang bangsawan berbalut warisan hanya akan memajangku layaknya boneka, yang bergelar dai berbalut sorban hanya akan merebutku dari Allah pemilik jiwa. “Mari bersujud, karena hanya Allah lah yang mengetahui seberapa rendah derajat kita.” katamu menitikkan air mata.

Yabi, mungkin aku yang terlalu menuntutmu sempurna, untuk menjadi suami, ayah, kakak atau terkadang adik yang manja. Seperti yang sudah kau tahu, bahwa aku tak terlalu mengerti dan memahami jalan pemikiran kaummu, mungkin karena aku tak pernah berani bertanya pada ayah seperti apa lelaki yang baik itu. Bahkan sampai saat ini aku tidak memahami apa hubungan lelaki dan  buaya, karena sepanjang hidup aku disuguhkan penampakkan seorang lelaki seperti ayah yang begitu setia. Tidakkah aku terlalu pemilih bila nyatanya untuk menantimu itu terkadang membuat tubuhku letih atau berjalan tertatih, hanya berbekal nasihat bunda yang berpesan lirih, “Hati-hati pada lelaki yang menyebar jaring pada beberapa wanita, lalu di suatu saat memilih yang paling pas menurutnya. Jangan percaya pada lelaki yang mengobral janji, karena lelaki yang baik itu adalah yang memikir berkali-kali segala konsekuensi, yang memilih diam dalam kesabaran, atau berani membuat keputusan, dengan jalan yang Allah halalkan serta rasul teladankan.” Tidakkah aku terlalu keras kepala bila nyatanya memilihmu tak semudah yang aku kira, karena perlu keselarasan hati, pikiran dan jiwa, hanya berbekal nasihat ayah yang berpesan secara seksama, “Lelaki shalih itu banyak jumlahnya, namun yang terbaik untukmu hanya satu saja. Oleh karena itu jangan tergesa-gesa membuat keputusan, jangan pula mengulur-ngulur keputusan hanya karena perasaan. Karena wanita yang baik itu adalah yang tak mendahului ketetapan Tuhan, yang memilih malu mengungkap fitrah perasaan, atau menerima dan memutuskan.”

Yabi, maafkan aku yang mungkin telah menyakiti hatimu karena ketidaksesuaian penempatan perasaan. Aku hanya ingin memastikan bahwa kaulah cermin itu, yang tak hanya memantulkan penampakkan, namun bersama mengadakan perbaikan. Aku ingin meyakinkan bahwa kau memang memilih segala kekuranganku. Tidak karena parasku, tidak karena penampilan luarku, tidak karena profesiku, tidak karena apa yang orang bilang tentangku. Karena selain komunikasi, yang penting dalam sebuah pernikahan adalah kepercayaan dan kerelaan. -Kepercayaan untuk belajar mengenal tiada henti, karena pernikahan bukanlah akhir dari sebuah perkenalan, melainkan awal sejatinya sebuah pengenalan. Kerelaan untuk menerima segala aib diri, karena pernikahan merupakan kesediaan untuk saling menerima yang sebelumnya tak terdengar, terlihat, terraba, bahkan terrasakan, yang mungkin jauh dari segala impian. “Mari bersujud, karena hanya Allah lah yang mampu menyatukan, membimbing, serta menguatkan hati kita.” katamu menitikkan air mata.

Yabi, mungkin aku tak sepenuhnya menjadikan cinta sebagai alasan menikah denganmu, namun izinkan aku menjadikan pernikahan sebagai alasan untuk mencintaimu. Insya Allah...

Kemarin, Maret 2011
Menelisik embun yang tak ditemui fajar tadi

Tentang Hati

About my heart???

Fu sedang mencoba menata hati untuk gak mau terlalu memikirkan hal itu. Teralu sakit, terlalu ribet, dan terlaluuu bikin gak produktif. Hahaaa.... Yang utama tentunya takut dosa. Takut Allah gak Ridha, dan takut si setan senyam senyum karena fu ngagugulung masalah begituan. Ahhh, entahlah, mau PM yang masuk fb, sms atau apapun saat ini gak terlalu fu gubris. Rasanya ingiiiiin sekali saya menjadi orang biasa yang dianggap orang biasa saja. Ingin deh, para “mereka” ituh tahu kejelekan-kejelekan fu sehingga membuat mereka mikir-mikir lagi buat kagum lah ato apa laaahh. Astagifirullah.... kamu tuh ngaco yah fu, aib yang sudah ditutupi Allah malah ingin diketahui orang. Dosaaa tahuu!!! Ampun ya Allah... Cuma kadang fu ngerasa aneh banget yah jadi seorang fu. Kek yang gak bersyukur. Hmm... you know what I mean.... Gak bersyukur di sini lebih ke tak menghargai orang yang jelas-jelas tulus n ikhlas, malah ngarepin ditulusin dan diikhlasin ma yang laen. Dasar manusia yaaah, gak pernah puass!!! Astagfirullah...

Soal nikah mudaaa? Ohhh... itu tteup... haha, dasar penganut paham kebelet nikah. PLAK! Padahal mungkin aja sebenernya fu ini belum siap, secara masih kekanak-kanakkan beuuuuuuddd ya Allah... nanti gimana kalau nikah? Hmm... fu hanya ingin segera “tenang”, entahlah susah untuk diceritakan. Lagipula kalau soal nikah mah mama papa gak pernah ngelarang-larang harus umur segini lah segitu lah, dan lah lah lainnya. Cuma yaa sebenernya dari fu sendiri nya juga kek yang belum ngerasa sreg aja, kek ada yang masih mengganjal. Hwaa, masih ndak tega ninggalin keluarga fu...(emang kamu mau kemanaaa? PLAK!)

Hal yang paling fu ingini sekaligus takuti adalah ada yang MELAMAR, pLAK!!! Kalau di pelm pelm india ada yang nanya, “Mujhse Shaadi Karogi?” Alah...alaaahhh... PLAK!!! Saat ini gak ada tuh, hoho... seperti yang fu jelasin, kek nya fu yang terlalu idealis kali yaaaa... Heuuu.... sebenrnya ada rahasia yang ingin fu ceritakan, tapi ndak usah deeeh, Heuuu... Mudah-mudahan Allah beri yang terbaik saja. Aaahh, saya sudah cukup ndak mudeng dengan beberapa tawaran, “Fu, temen saya niat banget sama kamu, cuma katanya insya Allah pertengahan tahun, nyelesein kuliahnya dulu.” Lha!!! Yaudah aja selesein dulu, gak usah ngomong-ngomong atau janji-jani dulu, lagipula heran aku, kenal pun belum, tahu aja nggak, ehhh,, udah berani bilang kek gituuu, Hmmm... kalau di pelm-pelm sih yaa, fu udah ancem pake timpukan sendal. (Sadis amat, neng? Haha...) Yaaa cuma gak suka aja kali yaa sama tipe-tipe yang kek gitu, Haduuuuh itu namanya mendahului ketentuan Allah. Berani janji hal beginian itu RISKAN menurut Fu... alaaaah itu mah aku nya ajah kali ya yang emang BEBAL, hhoho...

Sekarang ini, fu menanti kejutan ajah dari Allah, apapun itu.... Karena fu senang kejutan-kejutan dari-Nya. Allah itu baiiiiiikkkkk banget. Meskipun ngasih rasa sedih, sakit, perih, tapi SELALUUUUUUU ajah ada hikmah dibaliknya, yang selalu juga membuat fu malu pernah rengek-rengek gak jelas, ngeluh nu teu pararuguh sama Allah. Tapi Allah gak pernah berpaling meski fu sering kali bikin Allah cemburu dengan mikirin hal-hal yang gak harus dipikirin. Astagfirullah... T_T

Sekarang ini mah, kalau ada apa-apa mending bilang ke Allah aja, minta sama Allah, kalau mau nangis sama Allah. Gak mau ngeluuuuuuuuuuh lagiih. Meskipun memang ada beberapa Teteh yang selalu menjadi tempat fu curhat, seperti tadi juga fu abis sms-an. Aahh... kepada siapa lagi, teman laki-laki? Tidak! Seorang kakak! Tidak! Fu hanya bisa menutupnya rapat rapaaaat sekali. Kalaupun curhat gak terlalu lebay seperti biasa, heu.... dasar yaaah kamu Fuuuu... PLAK!!!!

Hmmm....menikah ya? Belum kebayang juga. Secara fu adalah si sulung, wah, nanti gimana yah? Aaahahh...... sudaaah jangan dipikirkan, nanti ngayal macem-macem bkin setan seneng. Sekarang still wait my prince ajah... Ayo-ayo bersihkan hati. Bagi yang akan menikah, fu doakan semoga berkah yaaaa.... ^^,


Simfoni Langit

Originally created by Fu

Langit memutar lagu sendu. Menghantar kepergianmu dalam malam yang masih menguap, juga tungku perapian yang masih berasap. Tak ada lagi air mata menghujani bumi, meski mendung masih enggan pergi. Kau telah berkemas sejak siang, melupakan luka tanganmu yang masih meradang. Sementara aku menyemai buih dalam pijakan yang tertatih. Mengatur sorot mata yang mengerling, juga meniup-niup hati yang sejenak tirah baring.

“Kau tak bersedih?” tanyamu pelan,

“Langit tak pernah salah memutar pesona yang tersimpan, ia tak bisa memilih matahari ataukah rembulan, karena ia hanya layar yang memantul proyektor Tuhan.”

Kau diam sejenak, “Seperti ia juga yang tak bisa memilih lokasi salju, hujan, ataukah pelangi. Karena sesungguhnya ia kepekatan hitam yang pasti.”

“Mensyukuri cahaya yang Tuhan beri.

“Apa yang sekarang ingin kau lihat di langit?” tanyamu sambil mengikat tali sepatu.

“Aku ingin melihat keindahan salju.”

“Itu tak mungkin, disini hanya ada hujan.” balasmu memasang ransel di punggungmu.

“Aku tak ingin apa-apa.”

“Kenapa?” tanyamu membenarkan kaca mata.

“Aku hanya ingin menerima apa yang langit berikan, entah itu mendung atau awan, pelangi atau hujan. Karena itulah keindahan, sebuah penerimaan, bukan lagi keinginan.”

Langit masih memutar lagu sendu, ketika aku selesai mengusap kedua tangan di wajahku.

Majalengka, Maret 2011

*Puisi ini tiba-tiba melintas begitu saja, entah karena apa... for u.. ^^,

Tentang Bisnis

Sekarang fu akan cerita tentang my new activity. Sekarang ini so’sibuk banget dengan kegiatan caking, bahkan saudara-saudara fu mulai dari kakek, bibi, paman, sepupu dan semua-muanyah bilang kalau fu “PENGUSAHA”. Hwooo... alhamdulillah... tentu fu gak maluuu sama sekali dibilang pengusaha. Itu kan doooaaa, secara Rasul aja pengusaha. I proud to be an entepreneur, coz my Rasul is an entepreneur... Keren gak tuh? PLAK! Meskipun yaaaa emang masih merintiiiis sekali. Tapi Alhamdulillah udah ada respon yang baik. Karena promosi fu dikalang anak-anak A-Be-Ge yang kebanyakan masih berkutat soal cenat-cenut, makanya pesanan alhamdulillah mengaliiiirrr, secar atuh anak-anak ABG paling seneng ngasih buat temennya lah, atau siapanya laaaahhh. Huhu.... dan harga yang fu tawarkan memang relatif murah dibandingkan para bakuler yang udah Te-o-pe bahkan lebih murah lebih dari setengah harga pasaran para bakuler. Heran ya, mereka kok bisa mahal-mahal? Padahal fu juga untungnya lumayan besar kok dengan menarif harga yang lebih rendah itu, bakan keuntungannya ada yang dua kali lipat. Hmmm... mungkin karena fu gak memasukan biaya “jasa pembuatan” atau apalah istilahnya, kedalam rincian penetapan tarif. Soooo.... harus terus belajarr dehh...

O iya, mengenai usaha caking iniiii insya Allah serius fu jalani, meski mimpi-mipi fu yang lain pun turut berjejalan untuk segera ditunaikan. (Alaaah..alah....) tapiii kan yang namanya caking itu bisa terus menerus, selama kita masih mampu dan mau buat meneruskannya. Iya gak? Yaaa,,,seenggaknya misalkan suatu saat fu gak bisa di rumah, ada adik fu juga mama yang meneruskan. Sekarang ini fu lagi sedikit demi sedikit ngajarin si adik buat bikin cake. Biar dia bisa sendiri. Hwaaa... fu masih teuteup ingin meraih mimpi fu, yang insya Allah akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Jadi agak bingung juga sih, soalnya kan eni usaha baru beuuuuuud udah mau ditinggal lagiiih, soooo??? Ya tapi seenggaknya fu udah memberi bekal, modal, serta aliran keyakinan sama keluarga fu khususnya si adik dan mama untuk percaya bahwa usaha ini bisa profit, bisa berkembang, dan bisa menjadi tambahan masukan buat keluarga.

Alhamdulillah lho A, dalam waktu dua minggu saja adik fu udah bisa membayar SPP-nya  2 bulan. That’s mean, dalam waktu 2 minggu, keuntungannya kurang lebih 300 ribu. Saat fu ada di klinik, dialahh yang meneruskan usaha fu, fu ajarin dikit demi sedikit. Itu dari order harian aja, kalau dari yang pesanan, kalau diitung-itung, bulan kemarin itu untungnya hampir mencapai 1 juta. See? Fu juga baru ngeuuuuuhhh, padahal perasaan modal buat peralatan dan yang laen-laen juga lumayan gedeee... Hmm...sampe fu sempat pabaeud-baeud sama si mama ma papa yang gak rela anaknya mengalokasikan uang gajinya buat hayuh wae beli alat caking. “Kamu tuh bidan, atuh nyicil beli alat buat praktek, jangan malah bikin kue terus.” Hooo... tapi akhirnya pendapat itu ditarik lagi setelah melihat kesungguhan fu dan pembuktian yang fu berikan sama meraka. Insya Allah, seenggaknya fu punya adik fu yang terus menerus fu rasuki dan susupi ilmu semangat dan pantang menyerah, serta percaya pada impian, kesuksesan, yang berlandas pada Allah. Setidaknya ini untuk dia, menurut fu untuk ukuran anak SMA kek dia, dia itu cukup hebat lhoo, padahal masih awal-awal, tapi Alhamdulillah udah bisa menghasilkan kurang lebih pemasukan 150.000 perminggu dengan orderan harian teman-teman sekolahnya. Gak kek fuu, pas kelas dua SMA mana bisa kek gitu, gengsi yang ada. PLAK!!! Lha dia mah enggak, malah semangat dan selalu gembira saat fu ngasih uang ke dia, nih keuntungan minggu ini, buat bayar SPP kamuuu... Waaah... alhamdulillah.... Fu ngerasa jadi kompak beeeud sama dia, padahal dulu mah beranteeeeeem mulu. Sekarang eni, kalau minta pendapat enak atau nggaknya ke dia, dan dia jg kalau nanya pendapat apa-apa pasti ke Fuu...

Hmm... mudah-mudahan aja usaha yang fu jalani ini teuteup istiqomah. Amiiiinnn.. Insya Allah mudah-mudahan orderannya juga makin banyak, seiring banyaknya yang pesan cake dari teman-temannya si adik dan sepupu fu tentunyaaa...

O iya, fu kasih liat contoh-contoh orderannya akhir-akhir ini yaaa... ^^,


Yang ini orderan keluarga, pas kemaren sebelum berangkat ke klinik mingu kemaren...
Ini yummy banget lho, a. NYOKLAT abieeess... Fu posting di fb n tag beberapa temen, eh, malah pada ngiler katanya, Heu.... gak sopan yah si Fu teh, wanna try this? ^^,



Ini fondant cake pesanan salah satu temen sepupu Fu ya si Neng Imey,
katanya sih ini hadiah ultah buat pacarnya (dasar anak SMA yaaahh, PLAK! Makluuum saya tak merasakan hal-hal macam beginian, hohoho)
Temanya ingin Yelllow Green gituuu, dan katanya ingin ada tulisan Sweety nya, alah alahh... Manis dunk kek yang buaat, PLAK!

 Ini cookies hias contoh yang fu buat. Soalnya beberapa temennya si adik dan sepupu fu pengen liat contohnya dulu. Ini fu posting di Fb juga lhooo, dan alhamdulillah ada yang ordeeeeerrr... ^^,


Ini Coklat praline stick yang jadi konsumsi temen-temen si adik dan sepupu.
Emang enak juga sih yaaa, heu... murah lagi.... cuma Rp. 2000 saja.
Coklatnya kualitas bagus lagiii... ^^,

Ini puding tofu lembut yang si adik bawa tiap hari.
Dia udah pinter lhooo bikinnya, heu....
Alhamdulillah, katanya mau di booking jadi menu jualan kelasnya pas Bazaar SMA nanti.
Hwooo...senangnya, alhamdulillah... ^^, Adik saya hebat yah? Sayaaaaaang sama diaa....^^,

 Ini pesanan temannya Imey (agen saya a.k.a sepupu saya) kemarin udah dikasihin ke orangnya, katanya LUCU, heu... ^^,

 Ini cookies hias yang fu buat dalam rangka LG alias Liga Ganesha SMA N 1 Majalengka
Dan alhamdulillah pada sukaaa, apalagi ini murah beuuuud, cuma Rp. 1500 saj lhooo... ^^,


Ini pesanan Anggit Paramaditha, si nona cantiek sahabat saya di dunia maya yang udah ketemu di dunia nyata (Alah..alah...) yang juga adik kelas saya di SMA, tapi gak pernah ngobrol sam sekaliii, hoho... PLAK!
Dia order ini buat temen-temennya, Genk Mahol alias Muslimah Gaol yang cantiek-cantiek (Fu liat ptonya, hihi...) mudah-mudahan temennya senang ya Anggitt... ^^,

Doakan ya A, mudah-mudahan usaha fu ini lancaaaarr.. fu juga selalu mendoakanmuuuu... ^^, Insya Allah...
Sampe nanti kalau kita udah ketemu, fu akan tetep nerusin caking lagii, entar Aa yang fotoin (secara fu gak jago fotograpi, alah,,,alah....)

Tentang menulis

Assalamu’alaykum wr wb...

Astagfirullahal’adziiim... afwaaaan jiddan, sudah sangat lama tidak posting di sini. Fu sombong banget yah sampe-sampe tiap pas pulang OL juga cuma sempet OL fb doang. Aa, maf yaaa.. Huhu.... (alasan... PLAK!) Waaa... sebenarnya sangat amat banyak hal yang terjadi tapiiii saking banyaknya jadi lupa lagi. Padahal tadinya ingin posting di sini. Hmm... kegiatan di rumah lumayan padet. Alhamdulillah udah mulai ada yang order, selain dari produksi harian buat sekolah si adik. Entah itu cookies, cake, dan yang lain...

Waaah... fu merasa amat bersalah, soalnya terakhir posting itu tanggal 7 Maret, dan sekarang sudah tanggal 20 maret. That’s mean udah 2 minggu fu gak posting tulisan di sini. Hwaduuuuuuh penurunaaaaaan. Maaf ya Aa... maaf banget. Soo... fu cicil deh satu persatu.

Mulai dari mana yaaaa??? Tentang Menulis aja dulu yaaa....
Hmm... entah kenapa produktifitas menulis sekarang ini sedang menurun. Bagaimanapun menulis itu membutuhkan ide, dan fu merasa kalau otak kita sedang berjejal dengan berbagai permasalahan atau istilahnya “Ndak ada ruang buat sang ide”, maka dipaksa untuk menulis pun ya susaaaah. Sooo, terbukti bahwa fu hanya menghasilkan tulsan yangs edikit saja di bulan Maret ini, hwaaaa... celakaa kamu fuuu!!! Astagfirullah.... padahal sebelumnya sudah komit bahwa minimal bkin tulisan itu 10 perbuan. Beuuuuuhhh, ai sekarang gimana? Ya Allah... mudah-mudahan nantinya fu bisa istiqomah. Insya Allah semangat menulisnya sudah bangkit lagi.

 O iya, sekarang teh lagi rieut sama proyek buku saku itu, yang tadinya mau disekaligusin berbagai materi, jadinya malah satu persatu, terpisah. Jadi sekarang mau mendahulukan ANC dulu katanya, mudah-mudahan April udah terbit. About my novel? Entahlah, pihak Republika sulit sekali untuk dihubungi, saat fu tanya beberapa staf redaksinya, katanya emang novel fu itu masuk waiting list book yang akan  terbit Maret, teruuuuss pas tanya Mbak Andri editor awal yang ngurusin naskah fu, dia bilang lagi diurusin, terus lagi ribet juga kerjaannya. Soooo.... jadi fu yang gak enak soalnya terkesan nanya-nanya teruuuuss... Ya udah lah sekarang mah ya still wait saja. Lagipula fu cukup menikmati jalan hidup yang Allah berikan saat ini (bukannya dari dulu juga harusnya dinikmati? Dasar kamu Fu!!!)

Fu tetep interest dalam hal tulis menulis, meski belum ada karya yang diterbitkan, meski masih acak-acakan, meski masih sangat amatir, meski tak bisalah dibandingkan bahkan dengan para blogger yang suka nulis. Ya iniii, terbukti dari blog ini yang isinya juga acak-acakan banggggeeeettt, beuuuuhh... PLAK! Mana ada rapih-rapihnya coba. Makanya pas salah satu blogger nawarin fu buat masuk grup para blogger di fb untuk memposting tiap tulisannya, fu agak enggan-enggan gimanaaa gitu, Ya secara tulisan fu di sini memang tidak niat untuk benar-benar diketahui orang. Ya kalau ada yang baca manggaaa, kalau gak ada pun TAK APA-APA. Karena di sini tempat fu benar-benar mencurahkan hati tanpa harus pikir-pikir  untuk dinilai orang atau apalah. Makanya enii tulisan di blog acak-acakan semuaaahhh... heu.. PLAK!

O iya, kemarin fu iseng-iseng ngirimin salah satu tulisan fu ttg surat buatmu, A... soalnya ada antologi gitu lah. Dan kata tim yang ngadain lomba itu, tulisan fu bagus, heu... Alhamdulillah... dibilang “Dear citra, saya suka suratmu, semoga semua doanya terkabul, nice written ^^,” Cie...cieee..... heu... PLAK! Katanya tuh antologi mau dibukuin gitu, self publishing, nanti yang tulisannya masuk di sana boleh juga beli (waaahh ndak gratis ya? Hohooo... PLAK!) segitu juga cuma iseng, alhamdulillah.... ^^ untk orang amatir seperti saya, yang ndak pernah berani bahkan masukin tulisan ke koran. Padahal udah didesek-desek sama mama papa *sambil gaya memelas. Gak tahu kenapa fu ngerasa ya tulisan yang fu hasilkan hanyalah curahan hati. Entah itu puisi atau apapun, yang pasti sampe saat ini fu belum bisa bikin cerpen yang baik dan benar. Euuuuh, lebih suka yang panjang-panjang kek novel, meskipun tuh novel belum nulis lagi jugaaa... Hwaaaa ayo semangat Empuuuu, kamu pasti bisaaa!!!

Sooo... I wanna be a good writer.... Bismillah...
Doakan ya a... ^^,


Teteup eksis dan narsiiiisss.. PLAK!!!
Saya selalu ingin buat orang lain tersenyuuummm, karena senyum itu ibadah termudaah.. ^^,
(eni tumben pake ijo-ijo.... dibilang "cantik" sama karyawan klinik kalau pake baju n jilbab senada warna ijo agak tua ini, kek nyi blorong tapi cantik katanya, Lha, emang nyi blorong cantik yah? PLAK!)

Sabtu, 05 Maret 2011

Mujhse Shaadi Karogi

Padahal yang dinanti adalah :

"Mujhse Shaadi Karogi?"

Tapi, belum terucap, ataukah memang tak akan pernah terucap?

Bila ditanya, jawabanku pastilaaah....

Ah, sudahlah...

Antara idealis dan Syukur

Terlalu idealiskah saya?
Di tengah rasa syukur orang lain atas sebuah ketulusan?

Terlalu idealiskah saya?
Di samping senyum orang lain atas sebuah penerimaan?

Terlalu idealiskah saya?
Di balik keberanian orang lain atas sebuah pengajuan?

Idealis! Tapi ini dunia nyata!

Tidakkah saya bersyukur?
akan sebuah ketulusan, bukan lagi tuntutan

Tidakkah saya bersyukur?
akan sebuah kesabaran, bukan lagi penantian

Tidakkah saya bersyukur?
akan sebuah senyuman, bukan lagi keseganan

saya ingin belajar menghargai orang yang menghargai saya tulus. juga ingin belajar mencintai orang yang mencintai saya tulus.

*beritahu saya, bagaimana tulus itu.?

#is it you, a?

Dreamer dan Pangerannya

Originally created by Fu

Saya pemimpi. Saya pengkhayal. Tidak apa-apalah kalau orang bilang begitu. Dalam hal “cenat-cenut” pun, keidealisan saya tetap saja ter-isme-i oleh sifat saya tersebut. Ya, entah kenapa sejak kecil sampai sekarang, saya termasuk “dream story holic”. Di usia saya yang hampir mau “kembar isnen” ini, saya masih saja suka sama hal-hal berbau “impossible story”, entah itu film, buku, atau yang lainnya. Ya, pokoknya cerita-cerita yang kata orang sunda nya mah “bohong pisan alias gak mungkin”. Tapi, tetap saja tersembunyi di belahan otak saya bahwa, “mungkin saja di belahan dunia lain ada yang benar-benar mengalami hal itu.”

Saya sangat suka cerita-cerita dari negeri dongeng. Waktu kecil saya punya hobi membaca majalah Bobo, dan pasti bisa ditebak bahwa selain rubrik “Iseng-iseng” yang amat saya gandrungi, cerita Nirmala adalah rubrik lain yang saya suka, di samping Bona si gajah kecil (Kok jadi cerita majalah Bobo ya?). Tentu waktu kecil saya berkhayal bahwa, “andai saja saya cantik, menjadi peri dan punya tongkat seperti Nirmala.” (Ahh... dasar anak-anak... ;p) Sejak kecil pula saya menyukai cerita seperti Cinderella, Snow white, Sleeping beauty, dan yang sejenisnya. Berpuluh bahkan mungkin beratus kali cerita tersebut dengan versi berbeda, entah itu kartun atau manusia nyata, pasti saja saya tonton atau saya baca. Padahal saya sudah tahu bahwa endingnya akan sama saja, yaitu “and they life happily ever after....

Menjelang dewasa, kebiasaan saya itu tetap tidak berubah. Saya masih menyukai cerita-cerita seperti itu. Apalagi sejak Barbie versi 3D ditayangkan, dengan cerita yang beragam, mulai dari ia yang kembar, menjadi putri, menjadi peri, atau bahkan menjadi penari balet. Semuanya saya sukai. Mau diputar berapa kalipun pasti saja saya menontonnya (Aneh ya?), dan selalu saja tetap merasa penasaran, ikutan khawatir, sampai ikut bahagia. (Kronis!). Rafunzel adalah salah satu “dream story” favorit saya, apakah itu karena efek animasi, ditambah jenis cerita, juga pemaduan warna-warninya yang saya suka.

Dan sekarang, cerita-cerita sejenis yang lebih modern pun tetap saya suka. (Kecuali sinetron yang dibuat-buat dan aneh!). Terutama di film (I’m movie holic, ;p) saya suka mulai dari ceritera film-film India yang selalu saja cinta segitiga atau terhalang orang tua, film princess baik itu versi kartun dan real seperti prince diary, hulk, and the others, film-film bermata sipit (alah...) mulai dari versi meteor garden yang booming, princess hour, sampe BBF. Bahkan yang versi “cinta cenat-cenut”-nya Indonesia pun tetep saya tonton karena penasaran, padahal udah tahu jalan cerita kayak gimana. (Cuma suka Bisma-nya, ;p).

So, apakah saya mengkhayalkan menjadi pemeran wanita yang kebanyakan dari kalangan biasa, lalu beruntung bisa dicintai yang tampan, kaya, juga baik hati? Oh! No! That was just a dream! Dan akan berhenti cukup di daerah khayal otak. Saya lebih suka memodifikasi berbagai cerita-cerita yang telah saya tonton atau baca itu, menjadi “versi” saya. (Maksa mode : on) Jadi, saya senang membuang bagian-bagian yang 99,99% impossible-nya, mengambil makna yang baiknya, dan menikmati kesan bahagia dan sedih dari alur ceritanya. (I’m sanguin, sisi melan hanya muncul saat bercinta sama Allah, nonton film [terutama India, PLAK!], juga kalau udah berurusan sama cenat-cenut, hufft..)

Mengenai pangeran tampan? Oh, itu hanya keberuntungan. Saya selalu menerapkan “lakukan sebagaimana kau ingin diperlakukan orang lain”. Jadi, karena saya tidak mau dinilai orang secara fisik saja, maka saya berusaha untuk tidak mau menilai orang dari segi fisik. Jadilah saya sering dibilang punya selera aneh, hanya karena jarang mengangguk saat temen cewek saya nanya, “Ganteng yah?”. Biasa saja, dengan wajah datar. Yang ganteng itu yang tatapannya menundukkan, senyumannya meneduhkan, perilakunya sungkan dan sopan. (Just on my mind! So... sangat teramat banyak faktor, kecuali kalau saya udah neliti wajahnya dari jarak dekat, kalau perlu pake LUP, alaahhh...). Dan The most handsome man bagi saya adalah hanya Aa ganteng yang halal setiap hari saya tatap kelak. (Beuh, jeplak!)  Jadi, para CIA alias Cowok Idaman Akhwat yang biasanya diteriaki, jarang sekali menarik hati saya. (Haha... so’ jual mahal kamu, Fu! PLAK!) Sok lah, saya terima kalau bisa ngejamin ntar udah tua-nya turgor kulit tak melambat, wajah tak keriput, dan rambut tak beruban, baru saya meng-iyakan.

Mengenai pangeran kaya? Oh, itu mah rezeki dari Allah aja, yang menginspirasi pembuat cerita untuk menghadirkan tokoh itu. Saya selalu menancapkan kuat di pikiran saya bahwa “Allah tidak akan merubah keadaan seseorang bila tidak ia yang berusaha sendiri”. So, semua sangat bisa diusahakan. Allah itu Maha kaya, jadi tinggal minta sama Allah dengan banyak ikhtiar, doa, lalu tawakkal. Jadi saya sering heran sama temen-temen saya dulu yang menetapkan standar pacar dan calon suami yang minimal punya motor, bahkan ada yang harus punya mobil. Ya, gak apa-apa sih kalau hasil jerih payah sendiri, lha kalau harta orang tua? Hmm... mikir-mikir lagi deh. Ah, kalau ada pangeran kaya tertarik sama saya (ngimpi!) sekalian aja saya bilang, “saya mah pengen pegasus ajah atau buroq!”, kalau dia gak bisa juga, saya akan ringankan dengan : “coba saya lihat darahnya setetes saja, biru nggak?”.

Mengenai pangeran cerdas? Ilmu itu kepunyaan Allah, bisa Allah beri sekehendak-Nya. Bisa dicari juga dipelajari. Lagipula bukankah proses pembelajaran itu terjadi seumur hidup? Karena kewajiban menuntut ilmu itu harus sampai liang lahat. Jadi, mau mengaku segenius apapun tapi tak mengaplikasikan ilmu padi, maka jelas-jelas lewaaaaaatt (Beuh... laganya...!) Ya karena Einstein yang katanya manusia tergenius saja katanya cuma memakai kurang lebih 4-5% kapasitas otaknya, so emangnya kamu berapa? Jelaslah kalau ada yang cuma bangga-banggain gelar saja dan merasa paling pintar, maka saya akan bilang, “Bisa gak menghilangkan kebiasaan pelupa saya?”

Ah, makin lama makin ngelantur nih. Tapi yang jelas, saya selalu suka cerita dream story apalagi kisah tentang pangeran dan putri. Meskipun di cerita-cerita seperti itu, ada yang saya tidak suka seperti selalu saja pemeran wanita yang tertindas, menderita, juga dari kalangan biasa. Tapi kisah pangeran dan putri-nya selalu saya suka. Yang sampai sekarang masih membuat saya berkhayal ada pangeran berkuda putih yang nantinya gak cuma ngambil selendang saya kek di film India (Chori-chori Chupke chupke kalo gak salah! PlaK!), tapi juga ngajak saya-nya, tentunya setelah saya bilang, “A, kenapa gak pake unta putih aja?”. (Ya elaaah, emangnya mau di padang pasiiiiir, Bu?)

Tapi, dibalik semua tentang dream story yang saya suka, saya menyimpulkan banyak hal. Bahwa kebahagiaan itu bukan dicari namun diciptakan. Bahwa segala sesuatu indah pada waktunya. Bahwa setiap cerita yang berawal pasti memiliki akhir. Dan yang paling penting adalah bahwa Allah selalu memberikan pertolongan pada setiap hamba-Nya, meski dari berbagai cara, jalan juga media. Seperti peri untuk cinderela, kurcaci untuk snow white, kawan-kawan untuk Rafunzel, dan juga yang lainnya. Tangan-tangan Allah menjangkau batas semesta, tanpa bersisa.

Tidak bolehkah saya bermimpi : and they life happily ever after...”, di surga... ^^,



-meracau di kala nyepi- (hehe...)
Maret, 2011
-Fu-
(putri yang tidak ditukar, yang selalu menanti pangerannya, PLAK!)

salah satu cara Allah yang sederhana adalah dengan memberikan kejutan-kejutan kecil untuk kita.

Remember one of my poem : “http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150127428211159

Still wait ^^,