Jumat, 31 Desember 2010

Cahaya

Assalamu'alaykum wr wb....
Aa...aaaaaa... afwan ya, fu udah lama gak posting di sini, hehe... something trouble, fu baru isi ulang pulsa modem-nya, hehe.... Di penghujung tahun 2010 menurut kalender Masehi, fu menulis seuah puisi prosa, mau menyimakkah? Artikan ya.... ^^


Baru saja sekelebat cahaya menyerang pupilku yang akhir-akhir ini meradang. Ia hinggap menutup kelopak yang sudah berbulan-bulan ini tampak riang. Cahaya itu terang benderang. Seterang percikan kilau yang kau taruh di telapak tanganku yang melayang. Melebur dengan kegelapan yang dihadiri beribu gemintang. Menghadirkan diam dalam riuh rendah yang tenang.

Cahaya itu mengetuk gendang telingaku perlahan. Memberikan salam yang dibumbui segaris senyuman. Menyelendup masuk lalu membisikkan senandung kerinduan. Cahaya itu merdu nian. Semerdu rentetan harmoni yang kau kisahkan untuk mengerlingkan bibirku tanpa kiasan. Membaur dengan keheningan yang mengudara enggan. Menghadirkan diam dalam gemuruh kelembutan.

Tak cukup sampai disitu. Cahaya itu menyelinap dalam celah pori kulit yang melayu. Mengalir dalam pembuluh-pembuluh menuju tempat sesuatu. Mengubah keretakan dengan sentuhan yang sendu. Cahaya itu halus tersipu. Sehalus frekuensi yang kau hantarkan dalam jarak tak terkira dalam pesan Tuhan untukku. Memadu dengan sakit yang merakit, gelisah yang meresah atau gundah yang menyudah pada hatiku. Menghadirkan diam dalam kehampaan yang menderu.

Cahaya itu lalu berhenti. Mengabarkan sebuah berita yang sebenarnya telah kuketahui. Bahwa malaikat-malaikat dan Jibril menghadap Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun, itu sudahlah pasti. Aku hanya membela bahwa kau dan cerminmu tak pernah sengaja kuusik atau kusakiti. Kemudian cahaya itu hilang meninggalkan teka-teki. Tidak ke barat, utara, timur ataupun selatan ia pergi. Tak kulihat lagi, tak kudengar lagi, tak kurasa lagi. Mungkinkah ia merasuki tubuhku yang masih mematung berdiri?

Ah, sudahlah, kini telah timbul tugas baru, meresapi seruan terakhirnya yang tak genap kudengar, terekam berulang-ulang…  “…jamiilan…jamiilan…jamiilan.

Bersama angin malam di penghujung tahun
_Fu_



*Maaf…

Gimana... bagus tak? hehe... Hmm... untukmu, untukku, untuknya, untuk kita semua, pada-Nya...

Rabu, 22 Desember 2010

Karena Hati Bicara

Ah, sudahlah... Fu paling tidak mau lama-lama bersedih hati, Laa Tahzan.... Laa Tahzan Fu.... ^_^ Alhamdulillah... tadi fu habis download lagu OST Dalam Mihrab Cinta, yang nyanyiin siapa coba? Oki Setiana Dewi, dan Arsyil. Waaah... Fu kan nge-fans banget sama Oki, hehe... Dan... lagunya ternyata baguuuuuuusss banget... Aa coba download di 4shared deh... Hmmm... baguuuss... Daripada fu share di fb, dan nanti malah banyak yang protes lagi, lebih baik fu posting di sini saja yah, a... ^^ Ini liriknya... -->

Mengarungi samudera mahligai nan suci
Penuh gelombang silih berganti
Semua adalah ujian penguat cinta 
Bila hati bicara

Terkadang tak perlu terucap kata-kata
Tuk selami dalamnya hatimu
Susah senangmu jadi bagian hidupku
Karena hati bicara

Tatap manja matamu
Kisahkan berjuta cerita
Hadirmu di hidupku memberikan berjuta makna
Karunia Illahi mempersatukan dua hati
Kurasa yang kau rasa
Karena hati bicara...


Suara Oki baguuuus... sama kaya fu... PLAK!!! Haha... Ih, seneng deh dengernya, hehe... dasar Fu...!!! ^^

Ya, karena hati bicara. Tak perlu aku ungkap kan? Kau pun akan mengerti, iya kan, A...? ^_^
OST-nya bisa didownload di :
http://search.4shared.com/q/BBQD/1/music/Ost+Dalam+Mihrab+Cinta


Pengen liat film-nyaaa.... kapan yah kira-kira? T_T

Menulis itu Pelampiasan!!!

Kadang Fu heran sama orang-orang yang selalu komentar atau merasa risih pada orang-orang yang menuangkan perasaannya melalui tulisan. Beberapa kali ada orang-orang yang komentar, "Kenapa sih fu, cinta-cintaan terus?" atau "Kenapa sih Fu soal nikah terus?" yang nantinya akan bermanifestasi untuk muncul komen-komen lain yang biasanya jadi gak enak di hati. Hmmm... bukankah menulis itu adalah sebuah kebebasan? Kebebasan bagi setiap orang untuk menuangkan apa yang ia rasakan. OK, mungkin fu lebih sering menulis mengenai "Cinta" lah, "menikah" lah, dan something like that. Tapi jangan berpikir kalau fu teh cuma mikirin itu terus seharian sampai lupa yang lain. Fu juga masih inget sholat, tilawah, menghafal al-qur'an, baca buku islam, diskusi yang bermanfaat, atau sekadar bercanda dengan teman. Fu masih sempat melakukan semua itu.

Hanya saja kan orang sebenernya gak tahu aktifitas sehari-hari fu kek gimana. Dan sekalinya tahu, ya apa yang fu tulis atau posting di fb khususnya atau di blog ini. Dan mereka tahunya kebanyakan ngomongin cinta lagi, nikah lagi, itu-itu lagi. Tapi asal mereka tahu saja, mungkin itulah pelampiasan fu dalam menuangkan perasaan fu. Fu sebenernya adalah orang yang tertutup, yang bahkan jarang mencurahkan isi hati fu sebenarnya. Bukankah masalah hati dan perasaan itu adalah fitrah? Cinta itu Fitrah, Ingin menikah itu fitrah? Dan mungkin fu tidak bisa melampiaskannya seperti orang-orang lain yang dengan ber-sms dengan orang yang sedang dekat dengannya, telpon-telponan, jalan bareng, atau bahkan melakukan hal lain. Fu tidak bisa. Karena fu juga tahu koridor agama. Terlebih fu juga sangat takut kalau ALLAH murka.

Jadi untuk itu, Fu hanya bisa melampiaskannya melalui tulisan-tulisan Fu, selain Fu menceritakannya pada ALLAH, meski sebenarnya ALLAH tahu sendiri tanpa harus fu ceritakan. Di saat orang lain melampiaskannya dengan menangis dan meminjam bahu sahabatnya, fu hanya bisa menjentikkan jemari fu dan mengungkapkannya pada teman-teman dunia maya. Di saat orang lain lebih memilih sedikit melenceng dan melampiaskannya tidak sesuai koridor agama, Fu lebih memilih menumpahkannya melalui huruf-huruf yang tak tertata. 

Menulis itu pelampiasan!!! Hanya itu yang bisa fu lakukan sekarang. Ya, mungkin ini adalah efek dari Fu yang belum sama sekali merasakan bagaimana dekat dengan seorang ikhwan. Fu sama sekali tidak menyesalinya. Justru Fu bersyukur, Alhamdulillah... fu masih terjaga untuk orang yang ALLAH takdirkan untuk Fu saja. Amin. Amin. Semoga Fu tetap istiqomah...

Menulis itu pelampiasan!!! Fu hanya sedang berusaha untuk tidak banyak mengeluh. Tidak banyak berkata "Kenapa begini?" tapi berganti menjadi " Kalau begini lalu harus bagaimana?". Fu hanya tidak mau terlalu sering menggantungkan diri pada orang lain. Apa-apa harus cerita dan membutuhkan orang lain. Memang manusia itu makhluk sosial, tapi bukan berarti kita harus terus menggantungkan hidup kita pada orang lain kan? Jadi nanti apa-apa akan ketergantungan. Fu hanya berusaha untuk tetap kuat, keep fighting sendiri! Karena memang saat ini Fu harus berjuang sendiri. Ya, memang fu tidak bisa untuk sekadar curhat pada mama, karena fu pun tidak tega untuk menambah beban masalah mama yang sudah bertumpuk, haruskah ditambah lagih dengan rengekan dan keluhan fu? Fu juga tidak bisa mengeluh manja pada seorang kakak, karena toh buktinya fu memang fu tidak punya kakak. Fu harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adik-adik fu. Ya, fu hanya berusah untuk berpijak sendiri. Fu harus bisa untuk hanya mengeluhkan segalanya pada ALLAH sekarang ini... Hanya boleh manja pada ALLAH, di samping ada beberapa "Teteh" yang memang telah begitu menyayangi Fu sebagai adik-adiknya. Terima kasih telah banyak telah menjadi tempat fu berbagi sewaktu-waktu.

Bukankah setiap wanita akan menjadi seorang isteri nantinya? Yang mempunyai multiple peran untuk bisa menjadi seorang ibu yang bijak saat suami membutuhkannya, menjadi seorang adik yang manja saat suami membutuhkan senyumannya, menjadi seorang kakak yang yang baik saat suami membutuhkan genggamannya. Menjadi semuanya. Bahkan menjadi dokter untuk mengobati luka hatinya, menjadi penasehat untuk sekadar mengingatkan kesalahannya, menjadi guru untuk sekadar mengajarkan apa yang belum diketahuinya, menjadi segalanya.

Bukankah setiap wanita akan menjadi seorang ibu nantinya? Yang mempunyai tanggung jawab untuk menjadi madrasah bagi anaknya? Yang menjadi sumber segala ilmu, yang menjadi acuan segala makna, yang menjadi segala tumpu segala cinta, yang membagi pengalaman terbesar untuk anak-anaknya. Mengandungnya, menyusuinya, merawatnya, membesarkannya, mendidiknya, membimbingnya dan segalanya. Dan bukankah untuk melakukan semua itu diperlukan mental yang kuat? Dibutuhkan seseorang yang tangguh untuk melahirkan jundi-jundi ALLAH yang tangguh pula?

Dan tidakkah itu semua berawal dari Cinta? Karena ALLAH itu Maha Cinta.
Dan tidakkah itu semua terwujud dari sebuah ikatan Pernikahan? Karena itulah jalan yang ALLAH halalkan.

Ya ALLAH, Ampuni segala khilaf fu kalau memang apa yang fu perbuat itu salah. Ampuni ya ALLAH... astagfirullahal'adzim.... T_T Fu hanya berusaha untuk mengalihkan apa yang fu rasakan melalui tulisan. Fu hanya berusaha untuk tidak terjerumus pada hal lain yang membuat-Mu murka. Ampuni ya ALLAH...

Untukmu, suatu saat kelak, bisakah untuk tidak melarangku menuliskan segala apa yang kurasakan? Aku yakin justru kau akan mendukungku... Terima kasih telah mau mendengarkan....





Lagu Ujung Penantian

Assalamu'alaykum wr wb...

Hmm... kemarin2 fu habis download lagu Teh Ina dan Kang Suby yang "Ujung Penantian". Lagunya bagus, a... hehe... sampe fu puter terus-terusan... ^_^ Mau tw lagunya?



Barakallah…Barakallah…Barakallahu Laka…


Hari bahagia kini tiba
Pelaminan jadi saksi
Kau dan Aku tlah bersanding
Dalam ikatan yang suci


Selaksa cinta tumbuh bergelora
Anugerah pencipta


Berpadu asa dalam janji
Alam pun ikut berseri
Hati trus berucap rasa
Syukur yang tiada terkira


Bertasbih memuji kuasa Ilahi
Sang pemilik cinta


Sujud syukur atas karunia
Penantian ini pun berujung sudah
Demi pemilik jiwaku ini
Kujaga sepenuh cinta hingga akhir nanti


-Ujung Penantian by Ina ft Suby-


Hmm... fu kan posting lagu ini di notes fb. Jiahh.... jadinya banyak yang nyangkain fu pengen cepet2 nikah lah, atau apa lah... Meskipun emang sebenernya "bener", tapi gak gitu juga kali ya... Fu kan cuma mau sekadar berbagi mengenai lagu ituh... Ah, udah ah, gak mau2 lagi posting notes yg ada nikah-nikahan, cinta-cintaan, tarnya jadi pada salah faham... :-(

Tapi, btw, bagus kan yah, a lagunya... nanti kalau kita nikah, nyanyi sama-sama yuk! Haha... PLAK! Mulai meracau... 

Embun

Semalam, fu buat puisi, judulnya "Embun"



Embun hinggap di pelataran fajar yang mengais sunyi. Menemani bulir di bawah kelopak menyentuh pipi. Kau seka perlahan embun itu. Menggunakan sapu tanganmu. Ditemani rentet kata tak tertata. Yang kau renda di balik jendela.


Embun bertengger di pelataran fajar yang menanti pagi. Menyentuh wajahku yang memucat pasi. Kau tatap enggan embun itu. Dalam sekilas rona senyumanmu. Diantara deret huruf tak bermakna. Yang kau lipat di saku kemeja.


Embun tergeletak di pelataran fajar yang menyimpan sandi. Mengganti dingin yang beberapa saat menggerogoti. Kau tega hempaskan embun itu. Oleh sekelebat genggamanmu. Diakhiri urut kata tak bernyawa. Yang kau tinggalkan di belakang kaca.


Embun telah menghilang seiring pagi yang menawarkan senyuman. Meninggalkan ragu yang tertahan dalam beribu pertanyaan.
Embun telah mengangkasa seiring mentari yang memberi cercahan. Menjemput asa yang tersimpan dengan berjuta pernyataan.


Embun telah pergi bersama pamitnya kau di suatu waktu yang jingga. Dalam sebaris pesan yang seolah menjadi jawaban segala tanya. Berkerumun di balik telinga.


adhhak wa abkaa. amaata wa ahyaa…” dan kau pun tak melanjutkannya seiring mataku yang telah terbuka.

Desember, 2010
*di keheningan malam yang tak jua mampu berseru…

bisakah kau mengartikannya? maukah kau melanjutkannya... ^^

Selasa, 14 Desember 2010

Pasangan muda yang menikah

Hmm... kemarin pas lagi dines di klinik, n lagi sibuk-sibuknya, fu dapes sms dari my Lovely Suhu.... gini bunyinya :

"Bertemu dengan pasangan muda yang baru menikah. Si akhwat datang dari keluarga kaya, dan si ikhwan sebaliknya. Mereka akhirnya memilih hidup berdua, ngontrak! Ikhwan gak mau bergantung hidup sama ortu si akhwat. Ingin berdikari! Suatu hari si akhwat menangis, karena harus hidup di rumah kontrakan 2 x 2!!! Si ikhwan bilang ke istrinya, '...jika air matamu itu keluar terus dan menyebabkan bengkak di mata karena mengais ridho dan ampunan ALLAH, sya Ridho akan hal itu. Tapi jika kamu menangis karena kita tinggal di rumah kontrakan seperti ini, berarti saya gagal mendidik kamu untuk besar hati menerima takdir ALLAH!' ...LUAR BIASA!!!"

Ah, ya,,, itulah mengapa yang namanya pernikahan itu adalah "saling melengkapi", tidak hanya dalam kesenangan dan kelebihan, namun juga kekurangan dan kesedihan, juga terus menerus belajar kesabaran dan keikhlasan.

Hmm...setiap orang itu berbeda. karakter terbentuk dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari dirinya sendiri, asuhan keluarga, dan juga lingkungan. Alhamdulillah fu terlahir dari keluarga yang sederhana. Mama yang selalu mengajarkan fu mengenai kebersahajaan, keprihatinan, kesabaran dan keikhlasan. Semua harus dijalani dengan senyuman, untuk ALLAH... hanya untuk ALLAH.. itulah kunci semuanya. Mama dan papa adalah role model paling nyata yang pernah fu lihat. Tentang kesederhanaan mereka, tentang cinta mereka, tentang setiap lekuk senyum yang tergaris di wajah mereka. Semuanya penuh keikhlasan karena ALLAH.... Itulah mengapa anaknya ini juga merasa lebih baik disebut "kampungan" daripada harus mengekor kejahiliyahan. 

ALLAH itu Maha Adil, memberikan semuanya secara pas, sesuai kebutuhannya... jadi fu selalu percaya bahwa setiap kekurangan dalam diri ini bukan untuk diratapi, namun untuk diambil hikmahnya, kemudian dijadikan kekuatan untuk berkarya pada Illahi... 

Maukah kau berjalan bersama denganku?

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan

Originally created by Fu

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. Berjalan menyusuri setiap ilalang yang Allah gariskan untuk ia sentuh. Berarak mengiringi sekawanan awan yang Allah gariskan untuk ia tempuh. Berlayar menelusuri samudera yang Allah gariskan untuk ia kayuh. Semuanya satu persatu terlewati dengan pasti. Sepertinya indahnya sabda Tuhan bahwa kejatuhan sehelai daun pun tak pernah luput dari skenario-Nya.

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. Mulai dari ia yang menanggalkan celotehan dan kemanjaan. Berubah menjadi sosok yang penuh misteri dan kerahasiaan. Beranjak mencari jati diri, memaknai hidup, mencari arti masa lalu dan masa depan.

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. Memberanikan diri untuk melegakan segala ragu dan tanya pada dua cahaya hidupnya. Tentang arti cinta sesungguhnya, tentang tujuan hidup sebenarnya, tentang mahligai keluarga, tentang dunia, bahkan tentang surga. Yang membuahkan senyum manis atas restu untuk segera mereguknya.

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. Beralih dari kenyamanan yang satu ke kenyamanan yang lain. Berpindah dari peran yang satu ke peran yang lain. Berganti dari tempat yang satu ke tempat lain.

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. Meneteskan air mata keharuan. Mengoles senyum kebahagiaan. Merasai perjumpaan dan perpisahan.

Akan datang masanya bagi setiap wanita untuk melangkah perlahan. 

: menanti senja

Desember, 2010
*di saat hati ini begitu lega. Terima kasih untuk mama tercinta. Alhamdulillah…

a, melangkah perlahan... melangkah perlahan... ^^

Waktu jadi pager ayu

Huwoo.... kemaren sempet lola waktu mau posting poto pas jadi pager ayu, hihi.... ini modemnya lagi lumayan bersahabat.... jadi fu posting beberapa yaaakkkss.... ^_^

Ini Foto para pager ayu sama pengantin... ^_^

Pager ayu narsis-narsisan, hehe....

T' Fiza, T'Fathien, T' Surini, n Fuu... ^_^

T'Fiza, T'Surini, n Fu maniez.... (PLAK!!!)

T' Fiza, T' Didith n Fuuu.... ^_^


T'Fathien dan Fu...... (Duo cantiek, hahay... plak!!!)

Ini fu sendiri... (so kalem gini foto... padahal asliiinyaa kaleeeem pisssaaan... >.<)


Ini sama pengantin.... T'Riri ku sayank....
(Tularkan ya teh...tularkan... heu...)

Ya, ya begitulah kiranya kenarsisan fu jadi pager ayu...
Ini sih baru se-per berapa, fotonya leeebiiiiih banyaaaakkk lagi... haha... secara narsis gak ketulungan nih anak.... PLAK!!!!
Nanti, Aa jangan bosen2 foto fu ya kalau qt udah nikah...
(BEuuuuuhh..... JEPLAK!!! BELETAK!!! doeng..doeng... fiuuwwhhh... dasar meracau!!! Huffftt...)

Punya Banyak Teteh

Hmmm.... gara-garanya fu anak pertama kali yaaa... makanya fu emang terkenal dengan "childish"-nya... Justru biasanya karena anak pertama itu sudah berperan jadi "kakak" makanya saat dia keluar dan berada di lingkungan, dia lebih menunjukkan sifat kemanjaannya.... (halaah... alesaaan... what the ziiiiggg fu!!!! Fiuwhhh...) eits, tapi bener kok... Orang-orang tahunya kalau fu adalah orang yang kekanak-kanakan, manja, ceriiiaaa, dan anak kecil banget pokoknya.... yang membutuhkan seorang "KAKAK".... Ya... ya... ya... bagaimanapun di keluarga aku tidak menemukan sosok itu... mama adalah mama... papa adalah papa... adikku adalah adikku... dan aku adalah kakak bagi mereka, meskipun sbenrnya belum pantes kali ya disebut kakak yang baik.... (Astagfirullah.... maafkan ya adik-adiku.. tapi teh Yayang sayang banget kok ma kaliaaan... huggg.... huuu so swiiiiiiiiiittttttttttt fuuu... what the zig!!! PLAK!! tuing..tuing..tuing.. fiuuuwhh.....)

Maka dari itu, fu gampang deket sama orang. Mulai dari temen sekelas ataupun  yang senior juga.... Bahkan fu acap kali menjadi sosok ADIK bagi temen sebaya fu... saking manjanya, saking anehnya, dan saking anak kecilnyaa.... (haduuuhh.... kapan kamu berpikir dewasa nya fu???? aduuuuhhh Ojaaaan... dewasa gak perlu diperlihatkan dari sikap saja bukan? tp juga dari PEMIKIRAN!!! Cie...cieee.... prikitiwww.... Awas ada si Fuuu!!! Siap2 timpukiiiinnn..... PLAK!!! PRANG... doeng...doeng....) ya, tidak apa-apa... makanya kelebihannya adalah fu punya banyak KAKAK, hehe.... punya banyak teteh yang siap buat fu repotin satu-satu kalau fu lagih pengen ambek-ambekan, pengen nangis nangisan, dan pengen bete-betean, waduuuhhh kasian banget tempat gak enak semua, kapan jadi tempat enaknya yaks mereka? Hihi,..,.. bercandaaaa....

Teteh-teteh ku dan sahabat-sahabatku tercintaa itu adlah bagian penting dalam hidup fu. Bagaimanapun mereka adalah saudara yang diberikan ALLAh agar fu tidak merasa sendirian. Agar fu belajar tentang berbagi, agar fu belajar bagaimana cara mencintai ALLAH melalui makhluk-Nya dan nikmat bersaudara. ALLAH.... Fu sayang ALLAH... ^_^

Kadang juga, saking fu punya banyak Teteh dan sahabat, suka ada rasa iri juga diantara mereka. Hmmm... lebih tepatnya cemburu. cieeeee kek pacaran ajah nih cemburu2an segalaa, haha... Ya maksudnya saat fu lebih dekat atau dominan sama yang ini, atau nyeritain tentang si ini, atau pergi dengan si ini, atau something like that, yang lainnya agak merasa cemburuuu.. seperti halnya fu juga kadang suka cemburu juga sama mereka kalau gi sibuk sendiri dan tidak mempedulikanku.... Heuu... inilah nikmatnya dan indahnya bersahabat karena ALLAh, bersaudara karena ALLAh.... saling menyayangii.... saling merindui.... Aaahhh senangnyaa,,, Hihi.. meskipun fu kadang suka ke-Ge-eR-an juga kalau lagi diperebutin.. (Haaaa???? iyah gitu??? yakiiinnn, itu mah perasaan mu saja kali fu!! doeng...doeng,... Tung...tung,,, adduuh kena pentungannya.. fiuuwhhh....)

Bagaimanapun saat ini fu masih milik bersama kok, sebelum nantinya fu mungkin akan menjadi milik orang lain, hihi.... geuleuh ih bahasana.... JEPLAK!!!! Ya, sekarang fu nikmati saja masa-masa saat ini. Mungkin saja nanti setelah mereka menikah ataupun setelah fu menikah, semuanya akan berubah, tidak ada lagi perhatian yang terlalu khusus ataupun something like that... jadi nikmatilah saat ini.... bersama teteh-tetehku tersayang, dan sahabat-sahabatku tercinta.....

Hug You sys.... ^_^

Obrolan sama Suhu-Ku

Hmmm... Fu itu punya Teteh dekat yang fu panggil "Suhu". Hmmm... dia the best tempat sampah, uppsss... maksudnya tempoat menuangkan keluh kesah dan pasti nantinya dikasih nasehat yang ajiiiiibbb tenan, bisa buat fu JLEB! JLEB! JLEB! Skak matt.... rasain dah tuh fuuuu... Hmm... pokoknya I really love her... Fu paling senang meracau bersamanya. Ada beberapa kesamaan fu dengan beliau.. Hmm... fu kira pemikiran2 kami pun hampir sama. Sama gilanya.... sama pemimpinya.... sama anehnya... aaarrgghh... biarlah... yang penting kami berdua insya ALLAh adalah dua gadis manis yang selalu berusah istiqomaah... aamin.... keprok keprok dong... horeeee...selamat buat fu... PLAK!!! Kena dijidat! Heu...

hmm... Kita emang jarang ngobrol secara langsung. Lebih banyak lewat sms atau YM. Saat fu mengeluh bahwa akhir-akhir ini fu berpikiran mengenai suatu hal yang namanya nikah dan pernikahan, dia menenangkan fu dengan ngirim sms gini :

"Kalo temenku bilang, menikah itu adalah IBADAH tapi juga HADIAH. Jika memang belum waktunya, santai aja namanya juga hadiah! Sibukan diri dengan berkarya, memperbagus diri,  bermanja pada ALLAH dengan meminta. Jangan oernah gantungkan diri pada manusia. hati dan perasaan kita tidak punya kekuatan apapun kecuali ALLAH yang membimbingnya. Masih banyak yang harus disyukuri dan harus dikerjakan! Tapi bukan berarti kita menolak untuk menikah... Naudzubillah...."

Dan kita juga bannyak sepaham mengenai konsep pernikahan, kesederhanaan, dan beberapa prinsip serta impian lain.... Hmmm... aku juga setuju sekali sms-nya mengenai kesederhanaan pernikahan seperti ini :

"Aku gak mau kemewahan mengikis kesyahduan yang aku impikan sejak lama....
 Aku gak mau kemewahan menambah kotor hati karena terselip ujub dan riya...
 Aku gak mau kemewahan menghilangkan nilai keberkahan mahligai pernikahan...
  yang hilang tanpa kita sadari....
 yang aku mau...
 Kesederhanaan itu mengundang keberkahan dan kebaikan yang berlimpah tiada henti 
 Aku ingin pernikahan aku menjadi role model syukuran penuh kesederhanaan tanpa bermaksud tak menghormati undangan..."

Ah... setuju sekalii.... dia itu emang kek satupikiran sama fu. Kadang kita teh suka curcol yang tiba-tiba ada keinginan untuk sms satu sama lain, di waktu bersamaan. Kayak kemaren, pas fu sms, eh dia bilang juga dia baru ajah lagi ngetik sms buat Fu. Saat fu bilang, "Mungkinkah ini jodoh namanya?" (What the ziiiiggggg...!! PLAK!!), eh dia bilang, "Maaf, Cinta anda saya tolak!" haha... dasar kita teh suka bobodoran teu puguh. Kadang Si Teteh adalah penghibur di saat aku sedang bosan. I Lap you pisan pokokna mah, heu... inikah bila jalinan persaudaraan yang diikat karena ALLAH? rasanya nikmaaattt sekali... ^_^

Hmmm... terus fu bilang, "Yaaaah... kenapa sih, fu tuh kalau suka sama orang selalu bertepuk sebelah tangan?" dan dia dengan bijak sms gini, "Bae Fu.... pabalatak keneh di luaran sana... tak pantas kiranya bersedih hati untuk urusan sepele cem ini (bertepuk sebelah tangan-red)", haha... lalu fu bilang "Kapan atuh yah yang sama2 bertepuk menyuarakan suara cinta?  (halah alah bahasana....)" JEPLAK!!! timpukan kedua di jidat, tuh udah sampe merah fu!! Hahaha.... Dan si teteh tersayang itu menjawab lagih dengan bijaknya, "Kita kan muslim, fu... Gak usah bersedih hati ttg takdir ALLAH! Tegar saja... dan jangan pernah berputus asa dalam Ridho ALLAH, betul! termasuk untuk hal ini! Gimana ^^" Ah... ya bijaaak sekaliii... dan selalu akhirnya membuat fu kembali menciuuuuuttt maluuuuu.... Heheu...

Itulah mengapa fu percaya sama si Teteh. Meskipun sampai detik ini pun fu gak pernah cerita mengenai siapakah yang sebenarnya ada di hati fu, dan apa yang sebenarnya terjadi.... Hmm.. afwan ya teh, untuk yang stau ini, bahkan fu belum bisa cerita pada siapapun kecuali ALLAH.... Fu belum bisa ikuti petuah teteh yang bilang kalau mungkin saja kisah fu ini "patut diperjuangkan", dan fu tidak seperti teteh yang bisa berani "nembak" seperti bunda khadijah, fu bilang TE O PE.... great women.... Lup you pull pokoknya mah... ah, entahlah, seperti fu bilang, kalau fu merasa tidak sekufu, dan fu mersa terlalu sangat BIASAAA....

Daaan saat ini fu masih bertahan untuk menanti dan menanti....
thank's a lot suhu-ku, fu akan selalu butuh petuahmu.... ^_^

Senin, 13 Desember 2010

Restu Mama untuk Menikah

Assalamu’alaykum wr wb…

Apa kabar, a? rindukah pada fu-mu ini? Hehe….

Hmmm…kali ini fu akan membicarakan hal serius, a. Ya, hal serius. Namun, sebelum itu, fu ingin bilang dulu kalau Alhamdulillah pada akhirnya fu bisa dapet buku Habibie & Ainun. Horeeee!!! Buku itu langsung fu baca. Tapi baru fu baca 5 BAB saja, itu pun tadi di elf perjalanan pulang ke Majalengka. Hari ini cukup melelahkan. Selain nyari buku Habibie & Ainun yang akhirnya fu dapet di Gramed Merdeka dengan harga yang lumayan sedikit mahal, hehe…. Delapan puluh ribu soalnya. Untung udah punya gaji sendiri yaa… Hehe… Bukunya bagus, A. Bagus sekali. Baru fu baca 5 BAB tapi udah keren banget. Nanti aja ya fu certain tentang bukunya setelah fu baca semua, OK! Tadi fu keliling di daerah kalapa. Nyari sepatu buat ulang tahun De Mozza sebagai hadiah. Haduuuh… itu susah sekali nyari sepatu buat sekolahnya, meni harus item2 semuaaa… dan sepatu type itu emang agak susah dicari. Finally ketemu juga, dengan harga standar lah… Alhamdulillah… senangnya bisa memberi sesuatu dengan uang hasil jerih payah sendiri ya, A… ^_^ Selain itu juga fu beliiin kaos kaki buat De Mozza plus buat Ia juga. Maklumlah kalau di Majalengka harganya mahal. Kalau di Bandung ka nada yang murahnya. Hwaaa… kalau jadi wanita memang harus perhitungan dan pandai berhitung, soalnya bagaimanapun nanti kan harus mengatur keuangan keluarga kalau sudah berumah tangga. 

Bicara tentang rumah tangga…. Sebenarnya topik itulah yang akan fu bahas kali ini, A. Hmm… akhirnya tadi fu memberanikan diri untuk berdiskusi mengenai pernikahan, calon suami, rumah tangga, dan something like that sama mama. Hmmm,,, tadi di awal diskusi sebenarnya tiba-tiba papah dan mamah yang ada di kamar fu nyeletuk membicarakan ini.

Mama : “Haduh… gimana ya nanti kalau yayang harus nikah dalam waktu dekat?
Fu : “Aaahh… Ma, gak akan dekat2, paling cepet kan yayang inginnya akhir tahun depan, hehe… Lagian kan yayang udah bilang, yayang mau nikah dari uang yayang sendiri.”
Papah : “Bohong ketang yang, gak apa-apa kalau jodohnya datang sekarang-sekarang mah, ya udah nikah ajah.”

JLEB! Jawaban papa itu mengagetkan fu. Jujur aja. Apalagi sebelumnya fu gak pernah sama sekali membahas masalah pernikahan sama papa. Setelah itu obrolan berlanjut sama mama, sementara papa masuk kamarnya sendiri menikmati tontonan televisi di TV ONE. Saat tadilah fu benar-benar membuang segala rasa ragu dan malu fu untuk curhat sama mama. Tadi ba’da sholat maghrib fu udah pesen sama mama kalau fu mau curhat sama beliau. 

Hal pertama yang dibahas adalah mengenai konsep pernikahan dan resepsinya. Alhamdulillah ternyata mama punya kesepahaman yang sama dengan Fu. Seperti tidak mau berlebihan, tidak usah pakai adat-adatan, tidak perlu terlalu ramai. Kata mama, kalau bisa mah secara kekeluargaan saja juga gak apa-apa. Yang penting itu kan doanya. Yang paling membuat hati fu terenyuh dan ingin sekali segera memeluk mamah adalah saat mama bilang gini : “Daripada harus dipakai untuk pesta yang besar-besaran, lebih baik uangnya dikasih buat kamu dan suamimu buat bekal kalian berumah tangga.” Ya, mama memang sederhana orangnya, beliau sangat bersahaja dan tidak terlalu suka kemewahan dan juga sifat berlebih-lebihan. Dan yang tidak fu sangka dan membuat fu takjub adalah setiap pendapat mama yang ternyata sama dengan fu. “Mama mah tidak akan setuju kalau seperti pesta standing party, terus rame-ramean gak jelas dan justru jauh dari inti tujuan pernikahan, itu kan tidak sesuai dengan yang agama kita ajarkan.” Alhamdulillah…. Ternyata mama sepaham dengan fu. Saat fu bilang kalau fu tidak mau harus dicukur alis, terus gak mau akadnya direndengin sama calon suaminya, terus gak mau pake adat-adatan, mama juga setuju. “Yang penting itu doanya, berkah dari ALLAH-nya, itu jauh lebih penting dari segalanya.” Alhamdulillah… Memang sebenarnya mengenai proses resepsi yang di gedung lah atau memakai EO dan sebagainya itu adalah trend zaman sekarang. Kata mama, “Kecuali kalau memang nanti kita punya rezeki lebih, dan yayang juga ada rezeki ingin pake pesta yang besar-besaran, itu lain lagi. Ya, kalau tidak ada mah tidak perlu dipaksakan. Yang penting itu kan pernikahannya sah dan barokah, didoain sama banyak orang.” Ya, mama begitu bijak. Hmm… mungkin mama mengerti bahwa anaknya ini telah dewasa dan sudah waktunya untuk dilamar orang (hehe…).

Hal kedua yang dibahas adalah mengenai calon suami. Mama bertanya mengenai siapa saja yang dekat sama fu. Ya, fu jawab saja memang tidak ada. Tapi akhirnya fu juga cerita mengenai beberapa orang yang dijodohin sama kakak tingkat fu lah, atau orang yang kadang menghubungi fu nyerempet2 soal itu lah, dan sebagainya. Hingga akhirnya fu cerita mengenai yang ada di hati fu sebenarnya. Yang mungkin sudah tidak boleh disimpan lagi, dan mungkin memang tidak bisa “diperjuangkan”. Ah, ya… terlalu banyak halangan dan rintangan serta perbedaan antara kami berdua. Hmmm…. Mama bilang, “ Tidak apa-apa kalau memang nanti ada yang ingin melamar kamu, istikharah saja. Mama tidak akan melarang sama sekali.” Ya Allah…. Itu rasanya legaaa sekali… hal yang akhir-akhir ini menggangganjal di pikiran fu terjawab juga. Alhamdulillah… rasanya lega setelah mendapat restu itu dari mama. Ya, fu cerita sama mama, kalau fu takut bila nanti suatu saat ada yang melamar fu, dan orang itu adalah bukan orang yang fu harapkan. Astagfirullah… fu takut untuk menolak, apakah boleh? Atau seperti apa aturannya. Fu juga takut kalau nyatanya fu belum siap atau sebagainya. Dan Alhamdulillah… mama melegakan hati fu dengan memberi restu, “istikharah saja, sayang….”.

Saat fu Tanya, “Mama ingin suami fu seperti apa?”, mama langsung dengan tenang menjawab, “Yang penting itu lihat agamanya dulu, biar bisa menjadi imam yang baik bagi kamu, lalu setelah itu yang penting punya penghasilan sendiri, gak usah yang kaya karena harta orang tua, justru yang baik adalah yang mau sama-sama berjuang dengan kamu, lalu soal keturunan dan fisik, insya ALLAH yang seperti itu mah mengikuti biasanya. Satu hal lagi yang penting yaitu, dia sayang sama kamu.” Alhamdulillah… Mama sepaham lagi dengan fu. 

Entah kenapa dari dulu juga fu selalu punya impian ingin punya suami yang bisa diajak sama2 berjuang, dari nol. Fu mencontoh mama dan papa yang memang berperih2 ria bersama dari nol. Mungkin karena itu yang ditanamkan mama dan papa, fu malah merasa tidak masalah harus ngontrak rumah yang sederhana dulu dan belajar mandiri, jauh dari kedua orang tua kami. Dan dari dulu fu tidak pernah tertarik dengan lelaki yang suka petantang petenteng bawa mobil buat pamer. Fu lebih suka yang sederhana. Ah, ya… mungkin karena impian fu juga kita nantinya lebih banyak sama-sama jalan kaki bersama. Sudah terlalu lama fu jalan kemana-mana sendirian, jadi asalkan dengan suami nantinya, naik angkot pun fu rasa tidak masalah. Nanti kalau ada rezeki, kita beli mobil bareng-bareng aja ya…. ^_^ Ya, yang penting punya pekerjaan dan berpenghasilan yang halal. Insya ALLAH, kan fu juga nanti bisa membantu sedikit2 dari honor fu menulis atau nanti dari gaji bekerja sebagai bidan, atau malah ke depannya bisa buka klinik, sendiri, amin… Fu ingin seperti bunda khadijah, yang bisa membantu Rasul dalam masalah financial untuk dakwah. Tapi fu juga ingin seperti bunda Aisyah, yang bisa memanjakan Rasul dengan kecerdasan dan keromantisannya. Dan fu juga ingin seperti Bunda Fathimah, yang bisa sabar menjalani hidup bersama Ali. Bagi Fu, kisah Rasul itu adalah teladan yang paling baik dan memang harus kita contoh, daripada harus berpusing ria mencontoh kisah-kisah lain, a. Selain teladan terdekat kita, yaitu kedua orang tua kita. Untuk masalah fisik, Alhamdulillah juga entah kenapa fu tidak terlalu memikirkan yang berlebihan. Asal senyumnya manis, itu saja, hehe... Asal Aa bisa menggenggam tangan fu saat sedih, memberikan pundak untuk fu sejenak menangis, dan memberi tatapan teduh untuk menenangkan fu, insya ALLAH bagi fu itu cukup.

Ah, ya… fu juga selalu ingat firman ALLAH bahwa wanita yang baik untuk lelaki yang baik begitu juga sebaliknya. Dan  fu selalu percaya bahwa ALLAH itu Maha Adil. Dan semuanya telah tertulis di Lauhul Mahfudz-Nya. ^_^

Hal ketiga yang dibahas adalah bagaimana kalau jodohnya datang sekarang ini? Apakah mama dan papa akan mengizinkan? Lalu nanti bagaimana dengan saudara2 fu yang lain? Bibi-bibi fu yang belum menikah? Mama dengan tenang jawab gini, “Ya nggak apa-apa. Masalah jodoh itu benar-benar rahasia ALLAH. Itu tidak bisa kita ingin-inginkan cepat datangnya atau kita tolak-tolak. Kalau memang sudah waktunya, ya segera ALLAH pertemukan. Kamu jangan mikir tentang saudara yang lain, gak apa-apa. Meskipun memang di keluarga mama itu banyak yang usia lanjut nikahnya, ya kamu jangan jadi gak enak sama mereka. Kerasa sama mama dulu, sebenarnya kalau mama harus nggak enak sama saudara yang lain, mau umur berapa coba mama nikahnya, usia 26 tahun saja mama rasa sudah telat.” Alhamdulillah… mama sepaham lagi sama fu. Mama bilang dulu mama juga nikahnya secarra sederhana sekali. Bahkan mama  dan papa menikah pake uang gaji mereka masing-masing, tanpa bantuan orang tua. Ya maklum, karena zaman dulu, mama dan papa berasal dari keluarga biasa saja yang prihatin. Dan maka dari itu, fu sangat kagum sama mama dan papa yang memulai segalanya bersama-sama dari nol, hingga Alhamdulillah kondisinya lebih baik seperti sekarang ini. 

Saat fu ingin banyak bercerita lagi dengan mama, mama bilang disambung dulu, soalnya mama mau tidur, takut kesiangan besok, kan mama mau ngantor. Ya sudah, akhirnya pembicaraan dicukupkan sampai situ. Hmm… sebenarnya banyak sekali hal yang diceritakan, hanya saja ada beberapa yang tidak bisa fu ceritakan disini, A… Hmm…sekarang fu tanya, kapan Aa mau tanya sama fu? Hehe… ^_^

Alhamdulillah....alhamdulillah...Alhamdulillah.... Allahu Akbar... Fu lega... Fu lega setelah mencurahkan segala isi hati fu sama mama. Fu lega... Ternyata mama bijak. Ternyata tidak sesuai prasangka fu, bahwa mama akan melarang fu untuk menikah sekarang-sekarang. Alhamdulillah mama sudah memberikan izin, kata mama, ya kalau jodohnya datang sekarang, ya kenapa nggak?

Ah, sudah malam… selamat tidur, A… ^_^

Kamis, 09 Desember 2010

Narasi Pernikahan

A, mau baca narasi pernikahan yang Fu buat untuk si Teteh dan si Akang nggak? Hehe... baca yah, A... katanya sih  banyak yang bilang "so sweet"

Judulnya : Akhirnya Dua Warna Telah Berpadu...


: narasi pernikahan Riri – Haris

“Saat cinta telah mengusik, perlahan ia akan berkembang membentuk fondasi menjadi sebuah bangunan di hati. Bangunan cinta sesuai petunjuk Rasul dalam sabdanya bahwa ; ‘Tidak ada bangunan di dalam Islam yang lebih dicintai oleh Allah daripada pernikahan’. Karena jika cinta dihijrahkan dari jatuh cinta menuju bangun cinta, maka cinta menjadi sebuah istana, tinggi menggapai surga. –Salim A. Fillah


Hari ini, dua warna yang berpadu meleburkan biasan cinta mereka, menghimpun segala keterserakan, merangkul segala keseragaman, meneladani sunnah Rasul untuk menyempurnakan separuh dien dalam segenap kerinduan. Hari ini, dua warna telah meluruhkan segala kehampaan, menjadi sewujud cinta dalam sebuah perjanjian kuat dunia akhirat, yang dikarunia Allah dengan tak terhitung rahmat, serta mengundang senyuman dan doa hangat berjuta malaikat.

Warna yang satu, adalah warna biru langit yang cerah dengan pesona kelembutan, karena berkembang dalam cinta dan kebersahajaan.  Haris, pemilik warna yang satu itu, adalah lelaki yang beruntung telah tumbuh dalam dekapan hangat keluarga, dengan segenap kasih sayang dalam kesederhanaan. Sepasang cinta ayah dan ibu yang membuatnya mensyukuri kehidupan, seorang kakak perempuan yang membuatnya mengerti ketegasan dan kelembutan, serta seorang adik perempuan yang membuatnya memahami kedewasaan.

Warna yang satu lagi, adalah warna  merah mawar yang merekah dengan pesona keanggunan, karena berkembang dalam cinta dan kesempurnaan. Riri, pemilik warna itu, adalah perempuan yang beruntung telah tumbuh dalam pelukan hangat keluarga dengan cinta kasih dalam kesempurnaan. Sepasang cinta ayah dan ibu yang menjadikannya sederhana dalam kesyukuran, seorang adik perempuan yang menjadikannya seorang teladan, serta seorang adik laki-laki yang menjadikannya perempuan yang penuh kelembutan.

Kedua warna itu berpendar dalam cahaya, mewarnai masing-masing kanvas hidupnya, menikmati pencarian melengkapi pelangi yang kehilangan warna, setiap selepas kejatuhan hujan tiba, di dua daerah berbeda, yang satu di Ciwidey dan satu lagi di Majalengka. Hingga akhirnya kedua warna itu dipertemukan dalam sebuah wahana ilmu tempat mereka melangsungkan perkuliahan, wahana ilmu di sebuah kota yang orang sebut kota kembang, yaitu Poltekkes Kemenkes Bandung. Meski berada dalam satu wahana ilmu, secara logika mereka sulitlah untuk saling mengenal karena perbedaan lokasi kampus dan jurusan. Namun itu tidaklah sulit bagi Allah, karena sebuah persamaan takdir telah menghantarkan mereka secara tidak langsung untuk saling mengenal. Takdir bahwa mereka berdua sama-sama menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa dari jurusan masing-masing, yang satu Gizi dan satu lagi Kebidanan. Takdir yang telah membuat mereka sering bersua di berbagai acara organisasi kemahasiswaan, meski hampir tiga tahun perkuliahan itu tidak ada ketertarikan hati antar mereka sama sekali.

Tak ada yang tak mungkin saat Allah menetapkan takdir-Nya, apalagi untuk hal yang memang telah tergaris dalam Lauhul Mahfudz di Arsy-Nya. Maka dari itu Allah telah membalikkan kedua hati mereka pada sebuah peristiwa, yang membuat mereka melantunkan satu suara yang sama, yaitu harmoni cinta. Peristiwa di sebuah Rumah Sakit saat Haris bermaksud menjenguk seorang gadis yang sedang terkapar lemah tak berdaya. Seorang gadis yang telah dianggap saudara oleh keduanya, Riri karena si gadis satu jurusan dan dekat dengannya, dan Haris karena si gadis berasal dari daerah yang sama dengannya. Peristiwa itu telah membuat mereka saling mengagumi, karena sebenarnya keesokannya dari malam itu mereka berdua harus pergi ke luar kota berbeda, dalam rangka praktik lapangan perkuliahan masing-masing. Peristiwa itu adalah skenario Allah untuk menyadarkan mereka bahwa telah tertanam benih-benih cinta diantara keduanya, melalui kepedulian yang sama-sama mereka berdua tunjukkan. Kepedulian yang membuahkan kekaguman, kekaguman yang mengantarkan mereka pada satu tujuan.

“Cinta adalah putera dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada. Cinta takkan pernah tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan millennia.” –Kahlil Gibran

Haris dan Riri yang telah mengalami kelulusan dari perkuliahan mereka masing-masing, menyadari bahwa ada kesamaan pemikiran antara mereka berdua. Pemikiran untuk segera memiliki sandaran, memperoleh ketenangan, melepas kesendirian, melalui sebuah ikatan pernikahan. Pemikiran yang telah disetujui oleh kedua orang tua mereka yang bijak dengan doa dan restu untuk segera memprosesnya. Dan begitulah bila baris skenario Allah telah tertulis, merangkum segenap asa pada muara yang tak terkira. Menjawab segala doa yang terpapar, menghilangkan ragu yang memudar, serta menyatukan keberagaman yang terhampar. Dua warna yang sangat berbeda itu telah membuktikan janji Allah dalam firman-Nya, bahwa setelah kesulitan pastilah ada kemudahan. Mempermudah segala hambatan, melengkapi segala kekurangan, memaklumi segala kekeliruan, sehingga diperoleh kesepahaman.

Akhirnya 9 Mei 2010 Haris memberanikan diri untuk mempersilakan ibunya melingkarkan cincin di jari manis Riri. Cincin yang tersemat bertepatan dengan hari kelahiran Riri. Cincin pengikat yang ia terima dengan senang hati dan rona di pipi.

“Apabila cincin penanda cinta hendak disematkan di jemari, maka pastikan jari manislah yang terpilih. Sebab bila ia diletakkan di sana, aliran cintanya diyakini sampai ke hati.”

Haris dan Riri, memandang satu sama lain adalah sosok yang melengkapi belahan jiwa mereka yang selama ini hilang. Riri adalah sulbi bagi Haris, yang bukan untuk ia  taruh di atas kepala sehingga haus sanjung puja, bukan pula di taruh di bawah kaki untuk dihina, namun telah siap Haris letakkan di dekat hatinya untuk dicinta. Haris dan Riri telah siap menyempurnakan satu sama lain. Ada kesamaan tujuan dan impian, keserasian dukungan pekerjaan, serta kecocokan sifat dalam kesederhanaan.

Hari ini, bertemulah mereka dalam sebuah pendar cahaya. Kedua warna itu telah melebur dalam kanvas cinta. Kedua warna itu telah berpadu menjadi sebuah warna berbeda, warna ungu yang menjadi perlambang setia. Kedua warna telah menemukan satu pelangi yang siap mereka masuki bersama, melalui sebuah akad yang diamini para malaikat dengan doa. 

Akhirnya dua warna telah berpadu, seperti terwujudnya kesabaran Ali pada Fathimah. Akhirnya dua warna telah berpadu, seperti ketaatan malaikat dengan sayapnya merangkul semesta. Akhirnya dua warna telah berpadu, seperti firman Allah yang menciptakan segala memiliki pasangannya. Berpadu untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lainnya.

"Kamu pipa air yang kering dan aku hujannya. Kamu kota yang hancur dan aku arsiteknya. Tanpa khidmat padaku sang mentari suka cita. Kamu takkan pernah mencicipi bahagia". –Jalaludin Rumi

Kini, akhirnya, di pelaminan ini kedua warna itu telah berpadu. Perjalanan cinta keduanya telah bertamorfosa sampai pada pelanginya. Semoga berbahagia, Riyanni Sri Handayani dan Haris Nurdiana Sofyan.

Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a baynakuma fi khair.

Bandung, 29 November 2010
Foezi Citra Cuaca Elmart
*dibacakan saat resepsi pernikahan Riri-Haris


Pas bacain ini, deg-degan banget. Waktu itu lagi nyambut pengantin pas awal acara resepsi. Alhamdulillah banyak yang sukaaaa... Hehe... Banyak yang pengen dibuatin sama Fu... Hheu....
Hmmm...jadi mikir, nanti kalau fu nikah ada yang buatin beginian gak yah, A? Atau malah sempet mikir gini, gimana kalau kita justru buat masing-masing. Nanti ada momen kita bacain puisi prosa buat masing-masing. Fu bikin buat Aa, Aa bikin buat Fu! Halahhh.... khayalan fu itu mah... Hmm...tapi kayaknya seru, A. :-p hehe... ^_^

Jadi Pager Ayu

Assalamu’alaykum wr wb…

Aa…kaifa haluka ya habibi? Ciee…gaya eunk si fu…. PLAK! Wah…kangennya cerita-cerita di sini. Seminggu kermarin memang fu bisa dibilang sibuk. Ahay…gayanyaa… secara kan fu jadi pager ayu. Hihi… cantik lho fu… PLAK! (sorakin si fu!...) Fu deg-degan banget pas harus nganterin c Teh Riri waktu mau akad, dan deg-degan lagih pas baca narasi pernikahan… Beuh… A, pestanya meriah sekaliii... paling terharu pas acara akad nikah, alias ijab Kabul-nya. Ih… merinding, ingin nangis… T_T  Hmm…entah kenapa, setelah menyaksikan proses pernikahan itu, jadinya ingin cepet nikah yah? Haha… dasar!!!

Tapi kalau mikir lagi ke gimana step by step buat bisa terjadinya “pernikahan” terutama “Proses”-nya ribet juga yah, A. Apalagi pernikahan si teteh kemarin itu megah banget. Jadi mikir lagi, mau darimana uangnya? Hehe… Fu malu kalau harus minta sama mama atau papa. Ya. Inginnya setidaknya nanti fu juga ikut nyumbang gitu. Kalau bisa mah semuanya dari Fu, mama papa mah gak boleh ngeluarin, heuheu… Meskipun banyak yang bilang, “tapi, biaya pernikahan kan sesuai kesepakatan? Bisa juga dibagi dua sama pihak lelaki.” Tapii..ya tetep aja, kita juga harus mikir yang dari pihak perempuannya mau darimana biayanya? Ah… sekarang mah jadi semangat buat nabung dulu untuk biaya nikah nanti. Hehe…

Jadi mikir gini, gimana ya nanti kalau kita nikah? Tidakkah secara sederhana saja, A? Ah, ya, bagaimanapun yang namanya pernikahan itu bukan hanya urusan “yang nikahnya” aja, tapi juga urusan keluarga. Tapi, keinginan fu mah sih sederhana saja, gak usah pake acara adat-adatan segala. Yawdah ala islami saja. Terus syukurannya juga biasa saja, tidak usah berlebihan sampai harus memakan uang berates juta atau bahkan bermilyar seperti Indra Bekti, Lho!!! Emangnya kita syapa, nikah ajah pake lebay segala gituh. Heuheu… Ah, ya… yang penting itu kan doanya ya, A… doa yang mengiringi kita untuk merenda mahligai hidup yang baru bersama,,, (Aheii…istilahnya… ^_^)

Tapi sampai sekarang pun fu belum berani bilang sama mama kalau fu ingin nikah. Belum ada pembicaraan serius untuk membahas topik sensitive satu itu. Asa Maluuuu!!! JEPLAK!!! Maluuuu banget, A harus memulai bilang ke mama.  Heuheu… nanti pasti mikirnya : “Oh, anak kecil mama teh udah gede, n udah mau nikah nih!” Heuheu… Ah, mungkin keberanian fu akan muncul kalau nanti fu udah punya biaya sendiri buat nikahnya, biar ke si mama teh gak dengan tangan hampa. Istilahnya mah gini, “Ma, Yayang punya uang segini, pang nikahin laaah..!” (dengan gaya merajuk sambil betotin kaki si mama, PLAK! Haha….)

Banyak yang nasehatin fu kalau emang target fu nikah akhir tahun depan atau dua tahun lagi, berarti harus diikhtiarin dari sekarang. Mulai dari siapa calonnya, dan persiapan lainnya. Tapi ya, kenapa fu mah lebih mikir justru dari segi dana-nya saja dulu, nanti kalau sudah ada bisa ikhtiar calon dan yang lainnya, PLAK!!! Heuheu… Tapi, takut juga sih yah kalau nanti tiba-tiba ada yang khitbah, gimana? Terus itu teh bukan Aa… Hwaaa…. Fu belum siap! Gkgkgkk…. Dasar!!! PLAK!!! Hmm… apalagi kemarin si Teteh bilang gini : “Siap,siap ya fu, nanti tahun depan ada yang lamar!” glek…glek..glek…(gaya nelen minum air) Astagfirullah… gimana coba, A… Emang c si teteh dan c Akangnya ingin ngejodohin fu sama salah satu ikhwan. Aaaarrgghh… tapi fu mah gak mau dijodoh-jodohin. Sekarang kan bukan zaman siti nurbaya!!! Gkgkgkgk… 

Ah, sudahlah...Intinya… jadi pager ayu kemarin, fu cantik lho!!! Lha… GUBRAAAAKKK…. Gimana kalau nanti jadi pengantin yah? pastiii caaaaaannttiiiiikkk banget,,, iya kan A? Hahahahaa....NARSIS....




Kamis, 25 November 2010

Memasak ala kadarnya

Tok...tok...tok... Assalamu'alaykum... adakah Aa di sana? Hehe...
Seperti fu bilang tadi kalau hari ini fu masak lagi. Wah... gaswat... (sambil melotot terus kening mengernyit... lebayyy!!!) si mamah gak sempet ke pasar. Soalnya sepulang kantor beliau langsung ke kondangan dan pulang kesorean, jadilah kehujanan... Hmm... oleh karena itu, fu harus memutar otak untuk memasak menu buka shaum sunnah hari ini.... (gaya berpikir ala detektip... PLetunk!!!... gulutuk...gulutuk... duaar... haha...)

So' berpikir keras, padahal? hehe...

Akhirnya... dengan ide KREATIP fu yang selalu ada ada saja... (ah... bilang ajah ngasal, hheu...) Fu memanfaatkan segala bahan yang ada... Jadilah ini masakannya... :

Buat yang manis-manis pas berbuka, fu buat kue LEKER... tahukah kamu apa ituh kue Leker? Pasti tahuu laaahh... Fu buat yang isinya ada yang coklat saja, dan ada juga yang coklat strawberry... Hmmm.. yummy... dan  benar sajah.. semua sukkaaa... itu menu yang pertama semua makan dan langsung habisss!!! Huwooo... Alhamdulillah.... Adik-adik fu bilang : "Teh Yayang, enaaaakk... kenapa jatahnya satu orang cuma satuuu???" Hehe.... ya maklumlah... daripada berlebih, lebih baik pas saja bukan? Hehe...


Ini enak lho, A... beneran...asli... apalagi yang coklat strawberry, hmm...yummy... ^_^

Hmmm... untuk makannya, sebenarnya standar saja, soalnya ya yang adanya juga cuma itu saja di rumah. tapi Alhamdulillah dimakan... Sekarang bikin "Bihun Warna Warni" biar gak boseeenn.. emang biasa aja. Tapi ternyata rasanya enak kok... Dan langsung ludes ajah tuh jadi temen makan nasii.... Wahh... keluargaku baik hati ya, membuatku merasa senang karena dihargaii... ^_^ hugg youu my family...


Ini tampak biasa saja, tapi rasanya enaaakkk... digado juga enak ternyata... (ya eya lah dibiling enak, segimana juga da masakan sendiri, hihi...)

Selain itu, temen nasinya juga ada ayam crispy sama tempe goreng.... Yaaa standar laaah... menu yang ada di kulkas, bumbunya juga pake yg siap saji ini mah. Gak terlalu banyak berkreasii... 



Nah, yang gak boleh ketinggalan haru selalu ada tiap hari adalah KERUPUK... Hwaaa... rasanya ada yang kurang kalau makan gak pake kerupuk... Apalagi kerupuk macem ni.... euuhh mantap...!!! Dasar Fu! Kamu mau ngapung? haha... Iya nih, biar bisa terbang ke langit kaya burung.. (naon seeeehh!!! dasar penyuka kurupuk, jadi we omongannya juga kurupuk! Hahaha....)


Se-keler bisa fu abisin sendiri lho!!! haha... aneh, suka kok sama kerupuukk... ^^

Nah, ada satu lagi yang fu buat hari ini, yaitu "AGaR agaR manIez aLa Chef Fu". Hmm... enaaakknyaaa... agarnya lembuuuttt... maniiisss kaya yang bikin.... (Huu..mulaiii.. ni sandal udah siap di lempar! Dasar Narziess.. haha....) Oalaaa... apalgi fu pakein susu coklat... enaknya.... manisnya... semua sukaaa... ^_^



Asli..ini juga enak banget, apalagi disimpen di freezer lemari es, terus dikasih susu coklat kental manis diatasnya.... slurpppp..maniiisss...enaaakk... ^_^

Dan tahukah kamu fu masak ini semua berapa lama? Hanya SATU JAM SAJA.... Wah...kok kaya judul pelm yah? Atau kaya lirik lagu.... Satu Jam Sajaaaa ku telah bisa (*dengan nada sengau Charlie... beletukk... timpukin si Fu...! Aheiii..kabuuuurrr...)

Nah, udah.... segitu ajah kali ya fu cerita... nanti kalau kita udah nikah, fu juga bakal dengan senang hati untuk memasak setiap haarii... heu..... aaammin...


COOKING IS WONDERFUL ACTIVITY....