Selasa, 23 November 2010

Akang atau Aa?

Assalamu'alaykum wr wb...

Salam cinta dengan senyum termanis yang fu berikan... (Hahay lebay...!)

Fu selalu bingung saat memilih panggilan yang tepat pada ikhwan a.k.a laki-laki yang lebih tua. Kalau di Majalengka, panggilan "Aa" adalah panggilan yang sangat wajar. Tak akan ada orang yang protes bila kita memakai panggilan itu pada lelaki yang lebih tua. Karena "Aa" memang salah satu panggilan hormat dalam bahasa Sunda pada lelaki yang lebih tua. Namun hal itu berubah saat Fu mulai hidup di Bandung. Ternyata memanggil "Aa" pada lelaki yang lebih tua itu dianggap tidak wajar, karena itu panggilan yang bermakna "istimewa". Lalu apa panggilan yang wajarnya? Panggilan itu adalah "Akang". Aneh bukan? Karena sebagai orang keturunan asli Majalengka, di daerah Fu sapaan "Akang" hanya disebut pada lingkup organisasi, seperti Paskibra, KIR, DKM, dan organisasi lainnya. Dan bila kita menyapa kakak kelas kita saat tidak berada dalam lingkup organisasi, ya sudah panggil "Aa" pun tidak apa-apa. Hehe...

Sudah tiga tahun berada di Bandung justru membuat Fu semakin ter-isme-i oleh paham bahwa "Aa" itu bukanlah panggilan yang wajar. Bahkan akan terkesan "gararetek" (Artinya tahu gak? hehe...) Jadilah Fu selalu menggunakan kata "Akang" pada siapapun ikhwan yang usianya lebih tua dari Fu. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi memang yang mewajarkan Fu untuk memanggil "Aa" untuk sekarang ini. Yaitu pada saudara, tukang dagang ( spesial banget? Haha... PLAK! tapi tidak ada perasaan khusus da, soalnya hanya ada dua pilihan dalam memanggil pedagang Sunda yaitu "Aa" atau "Mang"), dan beberapa orang tertentu yang  sudah lebih lama Fu kenal. Kalau untuk orang yang baru Fu kenal atau temui, rasanya memanggil "Aa" itu sungguh tabu. Benar, jadinya gararetek. PLAK!

Terlepas dari itu semua, terlebih karena Fu adalah orang USA alias Urang Sunda Asli, maka hanya ada dua pilihan panggilan yaitu "Akang" dan "Aa". Untuk Aa sendiri sih sebenernya fu khususkan untukmu saja kelak, yaitu calon pendampingku. Hahay... PLAK! Teterereet.... Jadi, sekarang ini fu lebih sering menggunakan kata "Akang" atau "Kang" saja. Pokoknya "Aa" mah khusus buat suami nanti. Heuheuheu.... mulai mulai... Doeng... doeng...!!! 


1 komentar:

Kefi mengatakan...

bener bangaet gete klo dipanggil Aa di bandung