Sabtu, 31 Juli 2010

Ksatria Galaksi

Originally created by Fu

Catatan untuk dia ksatriaku

Assalamu’alaykum wr. wb.

Wahai ksatria galaksiku
Kau yang suatu saat nanti akan merajut pola rasi bintang terindah dalam hidupku, kuyakin kau tetap merindukanku. Jika suatu saat nanti kau bertanya rasi bintang seperti apa yang aku inginkan, maka kau pun akan mengerti bahwa aku begitu menyukai seekor kupu-kupu. Bukan tanpa alasan tak pasti, namun karena itu kau akan tahu bagaimana diriku yang sebenarnya. Bukan terlihat indah tanpa alasan, namun melalui proses kehidupan. Bukan dapat terbang tanpa alasan, namun penuh perjuangan. Bukan, aku sebenarnya bukan aku yang begitu memesonamu. Seperti hal-nya ia yang berasal dari ulat, kau pun akan mengerti begitu kecil dan hinanya diriku yang sebenarnya, kalau bukan Dia sang pemilik Arsy yang telah mengangkat kehormatanku. Namun aku yakin hanya  rasi bintangmu yang akan mampu meluluhkan hatiku, karena Dia-lah yang menjadikan tanganmu mampu membuatnya, hingga menyentuh kedalaman hatiku.


Wahai ksatria galaksiku
Kau yang suatu saat nanti akan meniup nebula-nebula terhalus dalam hidupku, kuyakin kau tetap bersabar untukku. Jika suatu saat nanti kau bertanya nebula seperti apa yang kuinginkan, maka kaupun akan mengerti bahwa aku tak perlu nebula-nebula romantis yang keluar dari bibirmu. Tatapan matamu sudah mampu menancap tajam hatiku, betapa kau begitu mencintaiku. Tangan lembutmu menghapus air mataku, betapa kau begitu menyayangiku. Senyummu menyadarkan kesalahanku, betapa kau begitu mengasihiku. Diammu menyodorkan bahu untukku, betapa kau begitu mengertiku. Tawa kecilmu mengalihkan aktifitasku, betapa kau begitu memperhatikanku. Seperti halnya nebula yang jarang diprioritaskan karena kecilnya, namun kau mengerti bahwa dari hal kecil itulah sutu kehidupan sebenarnya akan terbangun. Betapa rasulmu telah menjadi teladanmu untuk menebar nebula-nebula terhalus tanpa harus banyak kata.


Wahai ksatria galaksiku
Kau yang suatu saat nanti akan mengajakku wisata di galaksi-galaksi jagat raya, kuyakin kau tetap mendoakanku. Jika suatu saat nanti kau bertanya galaksi mana yang ingin kudatangi, maka kaupun akan mengerti bahwa aku tak perlu menyebutkan satu persatu keinginanku. Galaksi benua sangatlah menarik, di sana kita bisa mengetahui banyak tempat yang belum kita berdua ketahui. Galaksi imajinasi pun bagus, di sana kita bisa tuangkan seluruh isi hati dan pikiran meski orang bisa mengetahuinya. Galaksi majelis lebih menarik lagi, dari sana kita semakin kuat untuk meraih Ridha-Nya. Namun bagiku Galaksi hampa adalah yang terbaik, dimana hanya ada kita berdua, walau untuk bercengkrama, mengobral asa, membagi duka dan banyak hal lainnya, meski dalam ruang sempit tanpa makna, namun penuh dengan cahaya cinta-Nya. Ketahuilah, kedua kaki ini sudah lama menuju berbagai tempat tanpa pasangannya. Oleh karena itu kau sudah tahu bahwa kemanapun itu tempatnya, asal denganmu, maka kedua kakiku akan melangkah dengan senang hati.


Wahai ksatria galaksiku
Tak perlulah kau bersikap seperti ksatria lainnya, karena tanpa begitupun kau sudah menjadi ksatria bagiku.
Tak perlu istana megah untuk menyenangkanku, cukup kesederhanaan perangaimu yang kan menghiasi senyumku
Tak perlu pegasus untuk mengajakku terbang, cukuplah kesamaan rangkaian imaji dalam cinta yang tak terdefinisi
Tak perlu kuda putih untuk mengajakku berkeliling, cukuplah harmoni dua kakimu dalam menuntun langkah terpadu
Tak perlu pedang tajam untuk melindungiku dari ancaman, cukuplah genggaman tangan mengalirkan tak hingga ketenangan
Tak perlu mahkota indah untuk mengangkat derajatku, cukuplah kesesuaian kata di hari-hari dalam menggapai takwa


Wahai ksatria galaksiku
Kan kunantikan selalu salsabila cinta yang kau percikkan pada jiwa dan ragaku, hingga kebahagiaan tertuang laksana luasnya telaga kautsar dalam memuji ke-Maha Besar-an-Nya. Semata mencari ke-Ridha-an-Nya. Insya Allah




Asrama kampus
270710
_Fu_

0 komentar: