Kamis, 19 Juni 2014

Seorang Pria Yang Di Sana


Originally created by Fu

: teruntuk seorang pria yang di sana

Seorang pria yang di sana,
selalu memintal rindu dalam semburat senja, yang setiap hari semakin menampakkan jelas kerut di dahinya. Sering kali melipat khawatir terganti dengan lirihan dzikir. Sementara aku terkadang lupa akannya, yang selalu menyimpan rindu meski tanpa mengungkapnya. Aku yang tak mengerti bahwa kabar tentangku adalah keniscayaan yang selalu ia tunggu, sapa dariku adalah kebahagiaan yang selalu ia rindu.

Seorang pria yang di sana, selalu menganyam cinta tanpa aksara jua bicara, namun menunjukkannya dalam setiap peluh yang luruh pun doa yang mengangkasa. Lebih memilih sabar pada ketergesaanku, mengalah pada kekeras-kepalaanku, terdiam pada omong kosongku. Aku yang tak pernah mengerti bahwa tegasnya adalah kelembutan, larangannya adalah kepedulian, marahnya adalah kebaikan, sederhananya adalah kebijakan, dan air matanya adalah kecintaan. 

Seorang pria yang disana, yang selalu menjadi satu-satunya pria untukku. Menjadi pria pertama yang tak pernah mengeluhkan urusanku, mendukung dengan segenap tenaga yang ia miliki, pun pikiran yang rela ia curahkan. Menjadi pria pertama yang menerimaku apa adanya, tanpa riasan penampilan, tanpa keluhan berat badan, tanpa manipulasi kepura-puraan, aku dengan segala keburukan dan kekurangan. Menjadi pria pewujud gelak tawa dalam canda yang tak ada duanya, memunculkan kedua lesung pipiku yang selalu rindu dicubitnya. Menjadi pria, pertama, yang segala.

Seorang pria yang di sana, yang kemarin baru saja berkata , "Jadi isteri sholehah ya..." dalam temaram kaca-kaca di mata, yang disembunyikannya, ketika ia menyerahkan tanggungjawabnya terhadapku pada seorang yang kisebut belahan jiwa.

Seorang pria yang di sana, mulutku memang tak mampu berkata apa-apa, namun percayalah bahwa hatiku membuncah segala.

tentangmu, Papa...

Posted :Bandung, 21 September 2011
Edit : Bandung, 15 Juni 2014

Happy Fathers Day Papah Marah Sudarga, I love you so much, more than I can say.... 




0 komentar: