Senin, 08 Oktober 2012

Kamu, ah aku cinta!

Originally created by Fu

Kamu, berkilau dalam gelap yg menyelimuti hingga ratusan hari. Sementara aku menikmati mentari dengan sembunyi-sembunyi, sedikit enggan menjadikannya puisi lagi.

Kamu, berjelaga dalam ruang sempit sesak udara tak berjendela. Sementara aku menghela banyak udara tanpa makna, tak lagi menjadikannya diksi yang istimewa.

Kamu, bernyanyi dalam desiran bebunyi yg bernadi. Sementara aku mengacuhkan nada cinta yang sulit kumengerti, seringkali menyerah untuk menjadikannya prosa yang memelodi.

Kamu, serumit apapun aku mendefinisikan keberadaanmu yang masih rahasia, kau tetap yang istimewa, seistimewa ayabimu, ikhsanun kamil pratama.

Kamu, ah, aku cinta.

Bandung, 25 Sept 2012

0 komentar: