Senin, 08 Oktober 2012

Untuk kamu yang tengah merindu

: untuk selarik cahaya

kamu, yang tengah menjemu;
maafkanlah, aku yang acuh pada selarik pesan tak berbalas - kulenggang sungkan, tak berbekas

aku di sini; dalam kata-kata yang tiap  jentiknya mengingatkanku pada mimpi-mimpi kita, menyamudera

kamu, yang tengah meragu;
maafkanlah, aku yang melupa pada sebaris doa tak bersapa - kukulum enggan, tak bernyawa

aku di sini; dalam sendiri yang tiap sepinya menyadarkanku padamu yang nun di sana, memuara

kamu, yang tengah merindu;
maafkanlah, aku yang terlalu jumawa akan kita - meranu angkuh untuk mengaku

;aku pun di sini, merindukanmu
dalam doa rahasia yang Tuhan jaga
selalu
.

Bandung, 11 -12-11

*puisi pertama setelah hibernasi sekian lama, dibuat khusus untuk teh Hajar Nur Asiah Jamil

0 komentar: