Selain dengan bersujud padaMu, aku hanya bisa meluapkan semuanya sambil mendengar lagu ini :
Rabb... hanya Kau yang aku miliki
Di saat orang lain mempunyai "seseorang" yang bisa diajak berbagi dan menghibur, aku tak memilikinya
Bukan aku bermaksud mengeluh untuk memilikinya, namun aku pun manusia biasa yang terkadang membutuhkan bahu untuk sekadar rehat dan telinga untuk sekadar menjadi pendengar
Rabb... hanya Kau yang mengerti
Di saat orang lain mampu mencurahkan isi hatinya pada ayah bunda, aku tak mampu melakukannya
Bukan karena apa-apa, aku hanya tak mau menambah beban mereka yang sudah terlalu banyak dan tak mau menguras air mata mereka yang sudah terlalu sering keluar
Rabb... hanya Kau yang setia
Di saat orang lain dapat bercerita dan memeluk seorang kawan, aku tak bisa melakukannya
Bukan karena aku tak memiliknya, bahkan saat aku mencari di phone book telepon genggamku, aku tak menemukan nama siapapun yang bisa aku hubungi
Aku tak bisa terus tersenyum dengan kegetiran hati yang menginginkan air mata membuncah keluar
Hanya Kau yang mengetahui bahwa sejatinya aku adalah manusia yang rapuh dan tak bisa terus menerus setegar karang
Bukan aku bermaksud mengeluh, hanya saja aku pun hanya manusia lemah biasa yang memiliki batas wajar
Tapi, bukankah tak ada beban tanpa pundak? Dan tak ada awalan tanpa akhiran?
Jadi, aku serahkan semua ini padaMu
Hanya Kau yang bisa menenangkanku saat ini
Mohon ampun padaMu Rabb...
Terasa menyesakkan semua yang tlah terjadi
Apa yang kubanggakan kini tinggal cerita
Kau uji aku sekilas aku rasa tak kuasa
Namun kusadari dan aku mengerti ku serahkan padaMu
Tak kan aku bertanya mengapa harus terjadi
karena aku yakini tak ada beban tanpa pundak
Kau uji aku karna ku bisa melewatinya
Ini yang terbaik bagi hidupku semua hanya ujian
Biarkan aku oh malang, menangis di sepanjang sholatku
Karena hanya ALLAH yang bisa membuatku tegar menjalani semua ini
Biarkan aku oh malang bersimbah rahmat dan ampunan-Nya
Badai pun pasti berlalu menguji imanku, aku serahkan pada Illahi
Rabb... hanya Kau yang aku miliki
Di saat orang lain mempunyai "seseorang" yang bisa diajak berbagi dan menghibur, aku tak memilikinya
Bukan aku bermaksud mengeluh untuk memilikinya, namun aku pun manusia biasa yang terkadang membutuhkan bahu untuk sekadar rehat dan telinga untuk sekadar menjadi pendengar
Rabb... hanya Kau yang mengerti
Di saat orang lain mampu mencurahkan isi hatinya pada ayah bunda, aku tak mampu melakukannya
Bukan karena apa-apa, aku hanya tak mau menambah beban mereka yang sudah terlalu banyak dan tak mau menguras air mata mereka yang sudah terlalu sering keluar
Rabb... hanya Kau yang setia
Di saat orang lain dapat bercerita dan memeluk seorang kawan, aku tak bisa melakukannya
Bukan karena aku tak memiliknya, bahkan saat aku mencari di phone book telepon genggamku, aku tak menemukan nama siapapun yang bisa aku hubungi
Aku tak bisa terus tersenyum dengan kegetiran hati yang menginginkan air mata membuncah keluar
Hanya Kau yang mengetahui bahwa sejatinya aku adalah manusia yang rapuh dan tak bisa terus menerus setegar karang
Bukan aku bermaksud mengeluh, hanya saja aku pun hanya manusia lemah biasa yang memiliki batas wajar
Tapi, bukankah tak ada beban tanpa pundak? Dan tak ada awalan tanpa akhiran?
Jadi, aku serahkan semua ini padaMu
Hanya Kau yang bisa menenangkanku saat ini
Mohon ampun padaMu Rabb...
0 komentar:
Posting Komentar